Petani Cabai Krinjing Magelang Ayak Hasil Panen yang Kena Abu Merapi

Petani Cabai Krinjing Magelang Ayak Hasil Panen yang Kena Abu Merapi

Eko Susanto - detikJateng
Minggu, 12 Mar 2023 18:48 WIB
Para petani cabai di Krinjing, Magelang, harus mengayak hasil panen untuk membersihkan dari abu vulkanik Merapi yang menempel, Minggu (12/3/2023).
Para petani cabai di Krinjing, Magelang, harus mengayak hasil panen untuk membersihkan dari abu vulkanik Merapi yang menempel, Minggu (12/3/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Tanaman cabai di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, tak luput dari hujan abu erupsi Gunung Merapi. Para petani pun harus mengayak hasil panen untuk membersihkan dari abu vulkanik yang menempel.

Para petani mengayak cabai usai memetiknya dari kebun. Cabai kemudian dikumpulkan dan dibawa menuju penjual.

Ada juga setelah dipetik langsung dibawa menuju pengepul. Namun sebelum ditimbang dan dimasukkan dalam plastik, cabai tetap diayak terlebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi setelah petik sudah saya ayaki. Terus sampai sini diayak lagi," kata Ernawati (28), petani yang menjual cabai ke tengkulak, kepada wartawan di Desa Krinjing, Minggu (12/3/2023).

Petani lainnya, Septi Liatun (23) menjual kembang kol dan cabai. Sayuran yang terkena abu vulkanik Merapi ini diakui kualitasnya menurun.

ADVERTISEMENT

"Untuk cabai, sampai sini diayak. Kalau kembang kol petik kemarin, tapi pas dijemur terkena hujan abu," tuturnya.

Salah satu tengkulak sayuran, Andrianto warga Krinjing mengakui sayuran yang terkena abu ini kualitasnya menurun. Untuk cabai ia beli dari petani Rp 50 ribu sampai Rp 55 ribu.

"Jual Rp 60 ribu di Pasar Muntilan," kata Andrianto.

Aktivitas Merapi Masih Tinggi

Gunung Merapi masih memuntahkan awan panas hari ini. Awan panas guguran Merapi terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Babadan, Kabupaten Magelang.

Petugas PGM Babadan, Yulianto mengatakan dari pukul 06.00 sampai 12.00 WIB terjadi sekitar 6 kali awan panas guguran Merapi. Setelah pukul 12.00 WIB teramati 2-3 kali.

"Kegempaan didominasi oleh guguran sampai sekarang kadang diselingi gempa Mp, gempa di permukaan," kata Yulianto kepada wartawan di Pos PGM Babadan, Minggu (12/3).

Yulianto menjelaskan awan panas guguran Merapi hari ini lebih kecil jika dibandingkan dengan kemarin. "Jadi kejadian-kejadian yang utama jam 12.00 (kemarin), sekarang di bawah itu, jadi termasuk kecil," jelasnya.




(rih/rih)


Hide Ads