Gunung Merapi erupsi Sabtu (11/3) kemarin. Berikut ini sederet fakta erupsi Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut.
1. Gunung Merapi Erupsi Siang Hari
"Terjadi awan panas guguran di Merapi tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB," tulis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam keterangan resminya yang diterima detikJateng, Sabtu (11/3/2023) siang.
"Ke arah Kali Bebeng/Krasak. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak," lanjut BPPTKG.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Hujan Abu Merapi di 5 Kabupaten/Kota
BPBD Jateng mencatat ada lima kabupaten/kota yang terdampak hujan abu Merapi.
"(Dampak abu vulkanik Merapi) Tidak hanya Kabupaten Magelang, Kota Magelang. Kemudian Temanggung juga kena, termasuk Boyolali (Tlogolele, Kecamatan Selo) juga abunya sampai Wonosobo," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan kepada wartawan di Balai Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Sabtu (11/3) malam.
3. Wisata di Lereng Merapi Sleman Ditutup
Objek wisata di sekitar lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, DIY, ditutup. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro menyebut wisatawan telah diarahkan untuk turun.
"Wisata Kinahrejo, Kaliurang, Bunker Kaliadem, Bukit Turgo, untuk saat ini tutup. Wisatawan close," kata Bambang kepada wartawan, Sabtu (11/3).
Jip lava tour Merapi juga sudah berhenti beroperasi untuk sementara.
"Jip sudah saya hentikan mulai 13.15 WIB, sudah saya hentikan total," kata Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi, Dardiri, saat dihubungi pada Sabtu (11/3) siang.
4. Tak Berdampak ke 2 Bandara di Jogja
Aktivitas penerbangan di dua bandara di Jogja, Yogyakarta International Airport (YIA) dan Bandara Adisutjipto, tidak terdampak erupsi Merapi.
"Penerbangan aman," kata General Manager YIA, Agus Pandu Purnama saat dimintai konfirmasi wartawan, Sabtu (11/3) siang.
Menurut Pandu, arah angin ke barat. "Karena anginnya menuju ke barat," jelasnya yang juga GM Bandara Adisutjipto.
Pandu mengatakan sejauh ini belum ada laporan penundaan penerbangan efek dari Gunung Merapi erupsi tersebut.
Jumlah awan panas guguran dan penyebabnya, baca di halaman selanjutnya.
5. 24 Awan Panas Guguran Siang-Sore
BPPTKG mencatat sejak pukul 12.12 WIB hingga 16.00 WIB, ada 24 kali awan panas guguran Merapi.
"Kejadian awan panas guguran itu mulai 12.12 WIB, sekarang masih terjadi. Adapun sampai pukul 16.00 WIB terjadi 24 kali (awan panas)," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam jumpa pers aktivitas terkini Merapi secara daring, Sabtu (11/3) sore.
6. Longsoran dari Kubah Lava Barat Daya
BPPTKG menyebut rentetan awan panas Gunung Merapi pada Sabtu (11/3) siang hingga sore karena longsoran kubah lava sisi barat daya.
"Terjadi rentetan awan panas ini karena ini prosesnya adalah terjadinya longsoran dari kubah lava barat daya," kata Agus.
Agus Budi menjelaskan, Merapi memiliki dua kubah lava yang berada di sisi barat daya dan satu kubah lava berada di tengah.
"Merapi aktivitasnya unik ada dua kubah lava, aktivitas awan panas hari ini terkait dengan kubah lava di barat daya," bebernya.
7. Status Masih Siaga
Lebih lanjut, aktivitas Merapi tersebut menunjukkan masih adanya suplai magma sehingga potensi bahaya masih tinggi. Oleh karena itu, BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Merapi di tingkat Siaga. Diketahui, status aktivitas Merapi di level Siaga sejak 5 November 2020.
"Meskipun aktivitas seismik dan deformasi tidak menjadi prekursor dari kejadian awan panas tadi, tapi ini menunjukkan bahwa masih ada suplai magma dari dalam. Sehingga potensi bahayanya masih tinggi, potensi untuk keluarnya magma dari dalam gunung masih tinggi sehingga status Siaga masih ditetapkan," sebut Agus.