Ribuan masker dibagikan oleh relawan bagi warga yang terdampak hujan abu vulkanik dari Gunung Merapi. Pembagian masker itu dilakukan di kawasan rawan bencana (KRB) III wilayah Kabupaten Magelang.
Salah satu relawan, Huda mengatakan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi kali ini cukup tebal.
"Pembagian masker untuk masyarakat, semoga nyaman dan tidak terserang penyakit," kata Huda kepada wartawan di Balai Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Sabtu (11/3/2023) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masker yang dibagikan ada sebanyak 5 ribu. Masker tersebut dibagikan di wilayah KRB III.
"Masker untuk warga di KRB III. Tadi dari Mangunsuko, Krinjing, dan lainnya,"ujarnya.
Sekretaris Camat Dukun, Untung Sujoko menambahkan pembagian masker juga dilakukan di Sengi dan Paten. "Ada sekitar 1.200 masker yang dibagikan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi meluncurkan guguran awan panas siang tadi. Sementara itu sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang turut terdampak hujan abu vulkanik Merapi.
Data dari BPBD pukul 14.00 WIB yang diperoleh detikJateng, wilayah di Kabupaten Magelang yang terdampak abu vulkanik ada di 11 Kecamatan, yaitu Kecamatan Sawangan, Dukun, Candimulyo, Pakis, Tegalrejo, Tempuran, Bandongan, Windusari, Kaliangkrik, Ngablak, dan Mertoyudan.
Kepala BPBD Jateng, Bergas mengatakan Gunung Merapi mengalami erupsi pukul 12.12 WIB dan guguran awan panas meluncur ke arah barat daya. Pihak BPBD Kabupaten Magelang langsung meninjau dampaknya.
"Dampaknya meluncur ke barat daya, itu ke Kali Krasak Kabupaten Magelang. Dari BPBD Kabupaten Magelang langsung menuju titik lokasi kejadian," kata Bergas di kantornya, Sabtu (11/3).
"Di Kabupaten Magelang abu vulkanik sudah terjadi maka menimbulkan dampak kepada kegiatan warga masyarakat. Iya (Kabupaten Magelang terparah), terutama di tiga kecamatan," imbuhnya.
BPPTKG mengeluarkan imbauan untuk menjauhi radius bahaya 7 kilometer dari puncak Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.
(dil/rih)