Round-Up

7 Fakta Murid SMK Semarang Mampu Jebol Keamanan Google

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 07 Mar 2023 06:15 WIB
Abdullah Mudzakir memamerkan kartu Google Bug Hunter-nya. Foto diambil Sabtu (4/3/2023). Foto: Ria Aldila Putri/detikJateng
Solo -

Kehebatan Abdullah Mudzakir (18) diakui perusahaan teknologi dunia, Google. Murid kelas XII SMKN 8 Kota Semarang itu mampu menemukan bug atau celah rentan dalam sistem Google.

Berikut 7 fakta murid SMK Semarang mampu jebol keamanan Google itu sebagai white hat hacker atau bug hunter.

1. Tahun 2021

Pemuda yang tinggal di Dusun Karangbolo, Desa Lerep, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, itu mampu menemukan bug atau celah rentan dalam sistem Google.

"Ini semacam sayembara menemukan bug di Google, beberapa perusahaan memang ada sayembara menemukan bug dan yang berhasil diberikan hadiah. Ini sebenarnya sudah lama sih tahun 2021 awal sayembaranya. Alhamdulillah berhasil setelah mencoba beberapa kali," ujar Mudzakir saat ditemui detikJateng di rumahnya, Sabtu (4/3/2023).

Ia mengaku proses menemukan bug itu tidaklah mudah. Bahkan, setelah ia berhasil menemukan bug itu, Google tak serta-merta percaya. Mudzakir dan pihak Google bahkan sempat berdebat selama beberapa hari.

2. Lima Kali Ikut Sayembara Google

Ia mengakui menembus Google tidaklah mudah. Ia bahkan 5 kali mengikuti sayembara bug hunting di Google.

"Sudah coba 5 kali tapi baru berhasil 1 kali yang kemarin itu, yang awal 2021. Sebelumnya ndak berhasil," ujarnya.

3. Bug Berbahaya

Ia menjelaskan bug yang ia temukan ternyata termasuk yang sangat rentan dan membahayakan. Bahkan, menurut Google temuannya sangat penting dan berharga bagi sistem yang mereka miliki.

"Itu termasuk bug yang sangat berbahaya dan rentan, awalnya Google nolak itu karena memang sebelumnya tidak ada. Makanya tadi itu sempat terjadi perdebatan," sebutnya.

4. Dapat Hadiah USD 5.000

Ia bahkan diganjar hadiah sebanyak USD 5.000 atau setara dengan Rp 75 juta karena keberhasilannya itu.

"Terus akhirnya kita report ke Google tapi awalnya, Google nolak dan bilang kalau itu nggak valid, terus kita adu argumen gitu kan. Akhirnya kita menang kan terus kita dikasih 5.000 dolar sama hall of fame buat apresiasi," jelasnya.

Uang jutaan itu kemudian diberikan kepada orang tuanya. Bungsu dari tiga bersaudara itu juga membeli laptop dan mengikuti kursus internasional untuk mengembangkan kemampuannya.

"Uangnya dikasih ke ibu, beli laptop sama ikut kursus online di luar negeri supaya lebih meningkat lagi kemampuannya," tandasnya.

5. Laptop Kreditan

Perjuangan Mudzakir sebagai seorang white hat hacker atau bug hunter tidaklah mudah. Ia mengawalinya dengan laptop hasil utangan orang tuanya.

"Awal mula ngoding itu dari kelas 9 SMP, iseng saja karena penasaran mikirnya keren gitu. Terus di rumah ada laptop punya kakak, itu laptopnya masih utang. Terus dari situ belajar, otodidak, setiap hari ke angkringan buat WiFi-an," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (4/3).

Selengkapnya di halaman selanjutnya.



Simak Video "Video Jalan Pantura Semarang-Demak Banjir, Motor Tak Bisa Lewat"


(rih/rih)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork