4 Fakta Fenomena Air Sumur Meluap Tumpah-tumpah di Wonogiri

Round-Up

4 Fakta Fenomena Air Sumur Meluap Tumpah-tumpah di Wonogiri

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 05 Mar 2023 06:30 WIB
Fenomena air sumur meluap di Wonogiri hingga tumpah-tumpah. Foto diunggah Sabtu (4/3/2023).
Fenomena air sumur meluap di Wonogiri hingga tumpah-tumpah. Foto diunggah Sabtu (4/3/2023). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng
Wonogiri -

Air sebuah sumur di Wonogiri meluap tumpah-tumpah. Air sumur itu terlihat meluber keluar.

Video air sumur meluap tumpah-tumpah itu viral di media sosial. Tampak air mengucur deras hingga keluar dari bibir sumur. Air sumur itu dinarasikan seperti air irigasi dan fenomena langka.

"Fenomena langka, sumur rumah tangga karena hujan yang tidak berhenti berhari-hari. Akhirnya airnya meluap, luar biasa seperti saluran air irigasi," kata suara pria yang terdengar dari video yang viral dikutip detikJateng, Sabtu (4/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut sederet fakta terkait air sumur di Wonogiri meluap tumpah-tumpah itu.

1. Di Dusun Eromoko Wetan

Fenomena air sumur meluap itu terjadi di Dusun Eromoko Wetan, Desa/Kecamatan Eromoko, Wonogiri.

ADVERTISEMENT

Ketua RT setempat, Misno (70) mengatakan sumur itu milik warga setempat, Sarno. Namun pemiliknya sudah meninggal sejak puluhan tahun lalu. Sumur mempunyai kedalaman 11 meter.

"Memang ini setiap musim hujan airnya selalu naik. Tapi biasanya tidak sederas ini (debit yang dikeluarkan). Sejak saya kecil (meluap) paling besar ya baru ini, biasanya kecil," kata Misno kepada detikJateng di lokasi air sumur meluap, Sabtu (4/3).

Fenomena air sumur meluap di Wonogiri, Sabtu (4/3/2023).Fenomena air sumur meluap di Wonogiri, Sabtu (4/3/2023). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng

2. Air Meluap Beberapa Hari Lalu

Misno mengatakan air sumur itu membeludak sejak Senin (27/2) lalu. Kemudian aliran air paling deras terjadi pada Rabu (1/3) lalu, saat hujan deras mengguyur Eromoko.

"Sumur ini tidak pernah kering meski saat kemarau seperti sumur pada umumnya. Jadi agung (penuh) terus (airnya). Meskipun hujan tidak keruh airnya, tetap bening. Biasanya kalau sumur lain ikut keruh," ungkap dia.

Misno menuturkan, lamanya air sumur itu meluap tergantung cuaca hujan. Biasanya meluap sepekan hingga 10 hari. Namun jika hujan lebih lama bisa meluap lebih lama juga.

"Ya kemarin saat deras sempat bikin geger warga. Banyak yang ambil foto. Orang jalan-jalan juga mampir ke sumur," kata Misno.

3. Dimanfaatkan Warga

Salah satu warga yang mendatangi sumur yang airnya meluap itu adalah Jumiyem (70). Dia tampak duduk di bawah aliran air yang meluap dari sumur.

Bajunya basah kuyup karena air dari luapan sumur itu. Di sekitar sumur itu, Jumiyem juga tampak membawa pakaian kotor dan ember untuk mencuci.

"Ya ke sini untuk mencuci karena airnya melimpah. Saget (bisa) untuk terapi juga. Teng awak penak boyoke disenderke sumur (Badan terasa enak setelah kena air. Punggungnya disandarkan sumur, red)," kata dia kepada detikJateng, Sabtu (4/3).

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Jumiyem bercerita sejak air sumur mulai meluap, hampir setiap hari ia mendatangi sumur itu. Hal itu disebabkan karena air mumpung penuh.

"Terapi digrujukne (disiramkan ke badan) segar, ini air sumur asli. Kalau sore banyak orang ke sini juga," kata Jumiyem.

Hal senada diungkapkan Suginem (50). Selain mencuci, Suginem juga ingin mencari kesegaran air dari sumur yang meluap.

"Bisa jeguran (main air) di sini, dari pada ke umbul," kata Suginem.

4. Konon Sumur Tertua

Konon sumur tersebut termasuk yang paling awal di desa setempat.

Ketua RT setempat, Misno (70) mengatakan sumur itu sudah ada saat ia masih kecil. Sumur itu termasuk sumur yang paling pertama di desanya. Sebelum orang banyak punya, sumur itu sudah ada.

"Pas dulu masih larang (jarang) sumur, sumur ini (yang sedang viral) banyak digunakan warga untuk kebutuhan rumah tangga. Jadi yang tua itu ada tiga sumur di sini, sumur ini (yang viral), sebelah timurnya, dan yang dekat rumah saya (berjarak 50 meter dari sumur yang viral)," kata Misno kepada detikJateng di lokasi air sumur meluap, Sabtu (4/3).

Ia menuturkan, sebelum ada PDAM, sumur-sumur itu dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, saat ini mayoritas warga telah menggunakan PDAM sehingga mulai jarang memanfaatkan sumur.

Menurut Misno, sumur yang ada di sebelah timur sumur yang saat ini meluap deras itu biasanya juga meluap, tetapi tidak terlalu deras. Namun beberapa tahun terakhir sumur itu tidak meluap.

"Sumur di sini rata-rata tidak ada yang kering. Meskipun kemarau tetap ada, dan airnya selalu jernih tidak keruh meski hujan lebat," jelas Misno.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Menteri Bahlil Buat Aturan yang Legalkan Sumur Minyak Masyarakat"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)


Hide Ads