Begini Kesan Naik Candi Borobudur Pakai Sandal Upanat

Begini Kesan Naik Candi Borobudur Pakai Sandal Upanat

Eko Susanto - detikJateng
Sabtu, 04 Mar 2023 22:03 WIB
Perayaan Magha Puja di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Sabtu (4/3/2023).
Para biksu sangha naik Candi Borobudur dengan memakai sandal upanat, Sabtu (4/3/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Wisatawan sudah diperbolehkan naik Candi Borobudur dengan menggunakan sandal upanat. Termasuk para biksu sangha dan tokoh umat Buddha, mereka naik Candi Borobudur juga memakai sandal upanat.

Seperti saat sembahyang di puncak Candi Borobudur dalam rangkaian perayaan Magha Puja, Sabtu (4/3/2023). Para biksu sangha dan tokoh umat Buddha hingga Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Ditjen Bimas Buddha Kemenag, Nyoman Suriadarma yang ikut naik Candi Borobudur memakai sandal upanat. Sandal ini dinilai ramai lingkungan dan tidak licin.

"Sandal upanat ini sangat. Satu bahannya ramah lingkungan. Kedua, untuk diinjakan terasa bagus," kata Nyoman kepada wartawan di Candi Borobudur, Magelang, Sabtu (4/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak licin (sandal upanat), ringan. Saya pikir ini juga produk diperbesar ya, mungkin ke depan kan umat Buddha selalu ke sini, seluruh Indonesia dan dunia. Ini sangat bagus sebagai sebuah hasil industri, masyarakat sini," sambung Nyoman.

Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Ditjen Bimas Buddha Kemenag, Nyoman Suriadarma di Candi Borobudur, Sabtu (4/3/2023).Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Ditjen Bimas Buddha Kemenag, Nyoman Suriadarma di Candi Borobudur, Sabtu (4/3/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Hal senada juga diungkapkan wisatawan dari Jakarta, Johar Arifin. Menurutnya, sandal upanat ini terasa empuk yang memungkinkan tidak merusak bebatuan.

ADVERTISEMENT

"Aman, asal sesuai (ukuran), kadang-kadang salah ngambil 43. Harus sesuai dengan ukuran. Saya ngambil nomor 43, akhirnya tukaran dengan teman," katanya.

"(Licin?) Nggak tahu kalau hujan. Saya pikir sih licin, lha seperti ini," tuturnya.

Untuk diketahu, pengunjung Candi Borobudur sudah diperbolehkan naik bangunan candi dengan pembatasan random sampling. Pembatasan ini dilangsungkan selama kajian lapangan tertutup mulai 1 Maret sampai 15 Maret 2023.

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) menetapkan kajian lapangan tertutup. Adapun ini konteks tertutup dengan jumlah pengunjung terbatas.

Kunjungan ini akan dilakukan evaluasi secara berkala dengan stakeholder terkait. Untuk kuota 400 orang, kemudian bertahap 800 sampai dengan 1.200 orang.

Pengunjung yang naik bangunan candi tersebut diwajibkan memakai sandal upanat dan didampingi oleh pemandu.




(rih/rih)


Hide Ads