Pilu Warga Tawangsari: Rumah-Tanah Hilang Ditelan Erosi Bengawan Solo

Pilu Warga Tawangsari: Rumah-Tanah Hilang Ditelan Erosi Bengawan Solo

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Sabtu, 04 Mar 2023 13:55 WIB
Bangunan di Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo yang terdampak Erosi sungai Bengawan Solo, Sabtu (4/3/2023).
Bangunan di Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo yang terdampak Erosi sungai Bengawan Solo, Sabtu (4/3/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Sukoharjo -

Sejumlah tanah dan bangunan milik warga di Desa Dalangan dan Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, terkena erosi Sungai Bengawan Solo. Tanah dan rumah yang terdampak erosi itu semula berjarak sekitar 40 meter dari bibir sungai.

"Kalau di Dalangan, ada sertifikat tanahnya sudah hilang atau tergerus itu ada 10 sertifikat. Sementara di Desa Pojok ada 5 sertifikat," kata Menurut Camat Tawangsari Bambang Sumirat saat ditemui detikJateng di Desa Dalangan, Sabtu (4/2/2023).

Akibatnya, rumah warga yang terkena erosi ini harus pindah. Bambang mengatakan ada keluarga yang pindah ke rumah saudaranya, dan ada yang merantau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, belasan tanah maupun bangunan milik warga di dua desa itu terancam terdampak erosi. Dia khawatir jika tak ada penanganan pada tanggul Bengawan Solo, lahan warga yang hilang bakal meluas.

"Itu sungainya sudah bergeser agak jauh. Jadi di satu sisi tanahnya tergerus, di sisi satunya tanahnya maju. Biasanya ditikungan sungai," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kadus 1 Desa Pojok, Slamet Sri Widodo mengatakan, erosi sungai membuat tanah warganya berkurang. Warganya bernama Ponadi yang memiliki tanah luasan 1000 meter persegi, menyisahkan sekira 60 meter persegi. Sementara tanah milik Warno seluas 750 meter persegi, sudah hilang.

"Rumah diesel yang dibangun Pemerintah Desa untuk menyedot air bengawan sungai ke saluran irigasi sudah ambrol ke sungai. Ada jalan desa yang mengarah ke lapangan juga yang terputus," kata Slamet.

Bangunan di Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo yang terdampak Erosi sungai Bengawan Solo, Sabtu (4/3/2023).Bangunan di Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo yang terdampak Erosi sungai Bengawan Solo, Sabtu (4/3/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

Padahal dulunya, tanah dan bangunan itu berjarak sekitar 50 meter dari bibir sungai. Dia menuturkan posisi Bengawan Solo sudah bergesar cekung ke tanah yang terkena erosi.

"Pengikisan mulai tahun 2012 sampai sekarang. Parahnya 2022 sampai 2023. Tanahnya sering longsor, biasanya pada malam hari. Tanah di sini itu meski kering, tapi mengeluarkan air," ucapnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo mengatakan arus sungai yang mulai bergeser itu terjadi akibat adanya pendangkalan di salah satu sisi sungai.

"Kami sedang mengintervarisir, dan kita laporkan ke BBWSBS. Kami juga akan memberikan beberapa alternatif kepada BBWSBS untuk pengerukan, dan pemasangan bronjong batu untuk mencegah meluasnya abrasi," kata Ariyanto.

Dia meminta pemerintah tingkat desa proaktif untuk melaporkan potensi erosi sungai ini. Data itu akan dijadikan BPBD Sukoharjo untuk membuat laporan kepada BBWSBS agar ada penanganan lebih lanjut. Sebab, Bengawan Solo merupakan kewenangan BBWSBS.

Tim SAR dan Relawan gabungan juga melakukan kerja bakti membongkar rumah warga yang kondisinya sangat membahayakan di Desa Dalangan. Warga tersebut terpaksa harus pindah ke rumah saudaranya.




(ams/ams)


Hide Ads