Nasib apes dialami petani di Desa Tangkil, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, yang sawahnya terendam banjir sejak Rabu 1 Maret 2023 malam. Padi yang harusnya sudah digiling dan dijual itu kini terendam luapan air Bengawan Solo.
Salah satunya dialami oleh Hasan (39) warga Dukuh Tugu, Desa Tangkil. Lahan padinya seluas 1.800 meter persegi terendam banjir. Padahal padi-padi miliknya sudah dipanen dan tinggal digiling.
"Ini masih ada padinya tapi kebalik dan terendam banjir, masih ada dan ditumpuk. Panennya hari Selasa sore, terus ditinggal di sawah kehujanan dan kebanjiran," kata Hasan kepada wartawan di Desa Tangkil, Jumat (3/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasan mengaku sawahnya bisa menghasilkan padi sekitar 1,5 ton. Hasan pun pasrah dengan kondisi padi-padi yang terendam air banjir itu.
"Ya mempengaruhi kualitas, bisa diolah tapi kualitas jelek, remuk kalau nggak patah-patah. Ya mungkin nanti dikonsumsi sendiri kalau nggak laku, tapi nanti tetap dijual. Harganya ya sekitar Rp 4-6 juta lah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Sragen Agus Cahyono mengatakan ada sekitar 1.203 hektare sawah yang terendam banjir, tersebar di delapan kecamatan. Meliputi Kecamatan Masaran, Plupuh, Sidoharjo, Tanon, Gawan, Sragen, Sukodono, dan Sambung Macan.
"Yang terdampak rumah, persawahan, perkantoran, dan jembatan. Sawah sekitar 1.203 hektare, warga yang terdampak ada 11.185 jiwa," kata Agus.
(rih/ams)