Bukit yang mengandung batuan purba di Kecamatan Bayat, Klaten, saat ini dikeruk untuk tanah uruk proyek Tol Solo-Jogja-Kulon Progo. Pemkab Klaten menjamin batuan purba tersebut tetap aman.
"Yang dikeruk tanahnya, batuannya masih ada. Ya batu-batunya masih utuh," ungkap Plt Asisten Pembangunan Pemkab Klaten, Much Nasir kepada detikJateng usai sidak ke lokasi bersama Bupati Klaten Sri Mulyani dan dinas terkait, Jumat (3/3/2023).
Nasir menjelaskan dari hasil sidak ke lokasi didapat informasi aktivitas penambangan di Bukit Cakaran, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, kini sudah selesai. Saat ini tahapan penataan bekas tambang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sana (Paseban) ada wilayah hutan yang dilindungi dan sudah selesai. Tinggal penataan agar aliran air jangan sampai ke warga," terang Nasir.
Penataan lahan itu, kata Nasir, sangat penting, terutama dengan dibikin terasering. Apalagi di atas lokasi ada makam masyarakat.
"Jangan sampai makam itu longsor. Itu makam umum," kata Nasir.
Makam warga itu, imbuh Nasir, memang dekat dengan lereng bekas lokasi tambang. Namun dia menegaskan saat ini belum ada yang longsor. Untuk itu perlu segera diantisipasi.
"Tidak longsor tapi untuk segera diantisipasi dengan ditata menggunakan bronjong kawat diisi batu dan itu sudah dilakukan. Berapa makam kita tidak hitung karena hanya melihat dari bawah," pungkas Nasir.
Diberitakan sebelumnya, beberapa bukit yang berada di Kecamatan Bayat, Klaten, saat ini dikeruk untuk digunakan sebagai uruk di proyek Jalan Tol Solo-Jogja-Kulon Progo. Ternyata, bukit-bukit tersebut menyimpan batuan purba berusia 100 juta tahun.
"Batuan-batuan yang ada di Bayat ini sangat langka. Yang kita lihat di depan ini, yang sekarang sedang ditambang itu batuan yang umurnya sekitar 98 juta atau 100 juta tahun lah," kata Kepala Stasiun Lapangan Geologi UGM, Didit Hadi Bariyanto saat ditemui di Desa Kebon, Bayat, Klaten, Rabu (1/3).
Menurutnya, warga sekitar sering menyebut bukit tersebut sebagai Gunung Konang. Gunung tersebut terbentuk secara alamiah dari kedalaman 10-15 kilometer.
"Terbentuk di dalam bumi mungkin 10-15 kilometer. Di Pulau Jawa ini sangat langka. Ini adalah batuan tertua di Pulau Jawa," jelas Didit.
Selain Gunung Konang, masih ada bukit lain di Bayat yang juga dikeruk. Bukit bernama Cakaran itu usianya lebih muda.
"Cakaran sedikit lebih muda, tetapi tetap lebih dari 90 juta tahun," kata Didit yang juga menjadi humas di Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) itu.
(ahr/rih)