Hari Lahir Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama 2 Maret: Sejarah-Perkembangan

Hari Lahir Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama 2 Maret: Sejarah-Perkembangan

Talita Leilani Putri - detikJateng
Selasa, 28 Feb 2023 13:01 WIB
Kongres IPPNU di Asrama Haji Pondok Gede (dok IPPNU)
Kongres IPPNU di Asrama Haji Pondok Gede. (Foto: dok. IPPNU)
Solo -

Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama atau IPPNU adalah sebuah badan otonom Nahdlatul Ulama untuk kelompok pelajar putri. Organisasi ini didirikan pada tanggal 2 Maret 1953 di Malang.

Pada awalnya IPPNU didirikan untuk melakukan pembinaan dan pengkaderan terhadap remaja putri NU yang masih berada di bangku sekolah tingkat menengah dan tingkat atas. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, IPPNU tidak hanya terbatas pada pelajar putri, tetapi juga bagi seluruh putri NU.

Sejarah Berdirinya Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU)

Dikutip dari jabar.nu.or.id, IPPNU bermula ketika adanya perbincangan ringan yang dilakukan oleh beberapa remaja putri yang sedang menuntut ilmu di Sekolah Guru Agama (SGA) di Surakarta mengenai keputusan Muktamar ke-20 NU di Surakarta. Mereka berpikiran bahwa perlu adanya suatu organisasi pelajar di kalangan nahdliyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu dalam forum tertinggi NU, mereka sepakat untuk membentuk tim resolusi IPNU putri pada kongres IPNU di Malang. Lalu disepakati bahwa peserta putri yang hadir dalam kongres tersebut dinamakan IPNU putri. Namun hasil tersebut masih menjadi perdebatan karena secara administratif IPNU putri hanya menjadi sebuah departemen di dalam organisasi IPNU.

Melihat hasil tersebut pada hari kedua kongres, peserta putri terus melakukan konsultasi dengan dua jajaran di pengurus badan otonom NU yaitu PB Ma'arif dan Ketua PP Muslimat NU yaitu Hj Mahmudah Mawardi. Lalu diskusi tersebut membuahkan hasil yaitu keputusan untuk membentuk organisatoris dan administratif terpisah dengan IPNU. Lalu, pada tanggal 2 Maret 1955 dideklarasikan sebagai hari kelahiran IPNU Putri.

ADVERTISEMENT

Kemudian, setelah pembentukan cabang dan penetapan ketua dan sekretaris IPNU Putri, pengurus IPNU Putri memberitahukan dan memohon pengesahan resolusi pendirian IPNU Putri kepada PB Ma'arif NU. Lalu PB Ma'arif NU menyetujui dengan mengubah nama IPNU Putri menjadi IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama).

Perjalanan Ikatan Pelajar Perempuan Nahdlatul Ulama (IPPNU)

Seiring perkembangan zaman, pada tahun 1988 IPPNU tidak hanya terbatas pada pelajar putri namun organisasi ini digunakan bagi seluruh putri NU.
Namun dengan adanya perubahan akronim tersebut, IPPNU telah disalah artikan menjadi Gerakan bebas yang bias dan merembes pada politik praktis sehingga cita-cita awal mereka menjadi terbengkalai dan visinya menjadi pudar.

Dan pada akhirnya di tahun 2003, IPPNU kembali ke khittah untuk menegakkan perjuangan mereka pada cita-cita awal. Namun interpretasi pelajar di tahun 2003 berbeda dengan pelajar putri yang dimaksudkan pada tahun 1955. Pelajar putri yang dimaksud pada tahun 2003 adalah generasi muda yang berada pada fase usia 12-30 tahun. Maka dalam forum Rakernas IPPNU tahun 2010, direkomendasikan bahwa peremajaan usia untuk anggota IPPNU adalah 27 tahun dan garapan organisasi difokuskan pada pelajar dan juga santri.

Artikel ini ditulis oleh Talita Leilani Putri peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

(apl/rih)


Hide Ads