SD se-Kecamatan Simo, Boyolali, diliburkan karena para gurunya mengikuti kegiatan perpisahan pengawas sekolah setempat. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali langsung bertindak tegas.
"Sudah saya ingatkan dan saya tegur," ujar Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, kepada wartawan, Senin (27/2/2023).
Darmanto membenarkan jika seluruh guru SD mengikuti kegiatan itu. Ada 150-an guru yang mengikuti kegiatan perpisahan pengawas sekolah sekaligus sebagai upaya pembinaan terhadap guru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan itu informasinya berlangsung di sebuah tempat wisata di Klaten pada Sabtu (25/2). Dia pun telah memberikan sanksi teguran keras.
Baca juga: Lagi! Banjir di Pati, 11 Desa Terendam |
Koordinator pendidikan usia dini dasar dan luar sekolah Kecamatan Simo, dan dua orang perwakilan Kelompok Kerja Kepala Sekolah dipanggil Senin (27/2) hari ini.
Disebutnya, koordinator dan perwakilan kepala sekolah yang dipanggil itu beralasan jika sudah memberikan tugas kepada siswanya. Namun, anggapan masyarakat secara umum jika siswa tidak berangkat ke sekolah itu libur.
Darmanto menyatakan, kegiatan para guru di Kecamatan Simo itu di luar sepengetahuannya. Juga tidak ada izin kepadanya dan tak berkonsultasi. Dia mengetahui kegiatan itu malah dari orang lain di luar sekolah.
Hal ini membuat Disdikbud Boyolali kecewa karena saat ini tengah berjuang keras untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah negeri.
"Sekarang kan di SD kan fenomenanya, sekolah negeri itu turun. Mereka lari ke sekolah swasta. Kita harus meningkat kinerja sekolah. Bangun komunikasi dengan masyarakat. Sehingga akan muncul kepercayaan masyarakat kepada kita," ucapnya.
Dia mengingatkan seluruh guru di sekolah negeri untuk terus membangun kepercayaan terhadap masyarakat. Sehingga dia meminta kejadian ini tak terulang lagi karena bisa memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap sekolah negeri.
Selain memberikan teguran keras, lanjut dia, pihaknya juga meminta agar kepala sekolah SD se-Kecamatan Simo untuk berkomunikasi dengan komite sekolah. Kepala sekolah diminta untuk menyadari kesalahannya meminta maaf dan berjanji kepada komite sekolah untuk tak terjadi lagi.
"Sehingga siswa tidak dirugikan. Siswa harusnya belajar ya belajar. Libur siswa itu sudah ada aturannya. Kalau ada kepentingan lain bisa (siswa pulang lebih awal). Misal, seharusnya pulang jam 12 ini pulang jam 11 masih bisa dimaklumi, tapi kalau pulang jam 8 itu (tidak bisa dimaklumi)," tandasnya.
Baca juga: Indra Bekti Digugat Cerai Aldila Jelita! |
(apl/rih)