.webp)
Sebanyak 11 desa di empat kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, kembali kebanjiran. Banjir paling parah di Kecamatan Gabus.
"Satu minggu terakhir ini curah hujan di wilayah Kabupaten Pati hujan kembali tinggi, sehingga di wilayah Pati yang permukaan banjir kembali naik," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya kepada wartawan ditemui di kantornya, Senin (27/2/2023).
Martinus menjelaskan banjir mulai dari Kecamatan Sukolilo. Di Sukolilo terdapat dua desa kebanjiran meliputi Kasiyan dan Gadudero.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya wilayah paling parah terjadi di Kecamatan Gabus. Ada lima desa di Gabus yang kebanjiran.
"Wilayah yang paling parah di Desa Mintobasuki dan Banjarsari, Kosekan, Tanjang, Kecamatan Gabus," kata Martinus.
"Siang ini menyusul wilayah Babalan, Kecamatan Gabus," Martinus melanjutkan.
Berikutnya di Kecamatan Kota Pati, desa kebanjiran meliputi Gajahmati dan Mustokoharjo. Lalu di Kecamatan Dukuhseti meliputi Desa Banyutowo dan Dukuhseti. Ketinggian air antara 20 sentimeter sampai 50 sentimeter.
 Kondisi banjir di Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Pati, Senin (27/2/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng |
"Itu beberapa titik yang mengalami banjir setelah sempat surut beberapa waktu lalu dan kembali naik di minggu terakhir bulan Februari 2023 ini," terang Martinus.
Martinus menambahkan pihaknya tengah melakukan pendataan jumlah warga yang terdampak banjir. Rencananya Pemkab Pati akan memberikan bantuan kepada warga yang kebanjiran.
"Upaya kita lakukan baru mengumpulkan data dan informasi jumlah penduduk yang mendapatkan dampak baik dari Gabus, Sukolilo, Dukuhseti, dan Pati Kota," jelasnya.
"Kita data kemudian kalau memang banjir menghambat warga maka tugas kami bersama dengan Dinsos kita akan memberikan bantuan sembako untuk warga yang terdampak banjir," pungkas Martinus.
(rih/ams)
