Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengundurkan diri usai terpilih sebagai Waketum PSSI. Nama mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, santer diisukan akan menggantikannya.
Ditanya soal kabar tersebut, FX Rudy menampik isu itu. Rudy menuturkan sosok pengganti Menpora merupakan hak Presiden serta partai Zainudin Amali yakni Golkar.
"Isu apa, nggak nggak lah. Itu urusan Pak Presiden dan beliau (Zainudin Amali) dari Golkar to, Golkar yang mencarikan," kata di FX Rudy saat ditemui di rumahnya, Solo, Kamis (23/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditawaripun Tak Mau
FX Rudy mengaku tengah fokus untuk mempersiapkan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) pada Pemilu 2024 mendatang. Terlebih saat ini dia mengemban jabatan sebagai Ketua DPC PDIP Solo.
"Nggak mungkin lah saya, ndak mungkin (jadi Menpora) karena saya dalam proses politik ini kan sudah mulai menginjak pada kegiatan-kegiatan politik konsolidasi dan sebagainya untuk pemenangan Pileg dan Pilpres sehingga kalau saya ditawari saya pasti nggak mau," jelasnya.
Dia pun menegaskan akan menolak jika mendapatkan tawaran sebagai menteri. "Lho seandainya ditawarin, ditawari pun saya tetap tidak mau, menolak," ujar Rudy.
Ogah Disebut Barter
Selain itu, Rudy juga menolak karena menjaga perasaan Mantan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo. Dia tidak ingin dianggap jabatan menteri sebagai barter setelah memenangkan Gibran sebagai Wali Kota solo.
Rudy emoh jika dianggap tukar guling dengan Gibran yang akhirnya dipilih Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi Calon Wali Kota Solo Pilkada 2020. Dia pun menjaga perasaan Achmad Purnomo yang saat itu bersaing dengan Gibran di kursi Calon Wali Kota Solo.
"Jogo roso jangan sampai nanti saudara (Achmad Purnomo) saya dikira barter dan sebagainya. Saya tak ngurus partai politik sampai 2025 selesai tinggal Ketum menugaskan saya ke mana," ujarnya.
Meski begitu, Rudy menegaskan Achmad Purnomo bukan penghambat karier politiknya. Rudy mengaku masih fokus dalam mengurus PDIP Solo.
"Nggak sebagai hambatan, lebih baik bersaudara daripada sebuah jabatan. Apalagi sudah lama, jangan sampai ada pemikiran sekecil apapun tak jaga. Bukan hambatan, saya lebih konsen ke partai politik, 15 tahun nggak full 100 persen ngurusnya. Sekarang lebih 100 persen ngurus partai," terangnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.