Banjir melanda delapan desa di tiga kecamatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Warga Desa Payaman, Kecamatan Mejobo yang rumahnya terendam banjir pun diimbau agar mengungsi di balai desa.
Pantauan detikJateng, Sabtu (25/2) pukul 12.00 WIB genangan banjir merendam puluhan rumah. Ketinggian banjir di lokasi bervariasi sekitar 20 sentimeter sampai 50 sentimeter.
Aktivitas warga menggunakan perahu. Warga juga merangkai ban untuk perahu dan membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari. Adapun kendaraan sepeda motor tidak bisa melintas karena genangan banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Desa Payaman, Nur Hadi mengatakan ada sekitar 50 rumah warga yang kebanjiran. Menurutnya banjir ini kali keduanya awal tahun 2023. Sebelumnya banjir terjadi pada bulan Januari 2023.
"Ini merupakan banjir yang kedua, semoga ini cukup di sini semoga nanti segera surut," kata Hadi kepada wartawan ditemui di lokasi, Sabtu (25/2/2023).
"Terendam ada 50-an rumah, yang baru masuk sekitar 30 rumah," Hadi melanjutkan.
Dia menjelaskan pemerintah telah menyiapkan posko pengungsian di Balai Desa Payaman. Warga yang rumahnya terendam banjir agar mengungsi di balai desa.
"Posko pengungsian sudah siap, tadi ada beberapa warga kita imbau untuk mengungsi di balai desa, karena mereka saja baru saja pulang di pengungsian jadi mungkin masih bertahan di sini," jelas dia.
![]() |
Menurutnya hingga siang ini warga masih enggan mengungsi. Apalagi sebulan lalu warga mengungsi karena kebanjiran. Warga kata dia memilih bertahan di rumah karena memiliki hewan ternak.
"Selama tempat tidurnya belum tergenang banjir, mereka masih bertahan di rumah, tadi Mbah Kasdi juga belum siap untuk mengungsi karena mbahnya tadi masih memiliki hewan ternak kambing," terang Hadi.
Kesempatan yang sama Kapolsek Mejobo, AKP Cipto menambahkan polisi melakukan patroli di lokasi banjir. Warga yang rumahnya terendam banjir diminta untuk segera mengungsi. Polisi juga memberikan bantuan berupa beras kepada warga terdampak banjir.
"Selanjutnya memberikan edukasi mana kala butuh evakuasi dan pengungsian kita siapkan di balai desa bersama pemerintah desa," jelas Cipto kepada wartawan ditemui di lokasi.
"Kita kasih bantuan sembako untuk meringankan beban mereka," tambah Cipto.
(apl/aku)