Ular piton seukuran batang pohon kelapa di Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra) mati ditebas oleh seorang kakek bernama La Bansi. Besarnya ukuran ular piton membuat kakek 60 tahun itu tidak bisa membawanya seorang diri. Dia pun harus meminta bantuan warga lainnya untuk membawa ular sebesar 100 kilogram itu keluar dari hutan.
"Saya turun panggil warga untuk bantu angkat," urai La Bansi seperti dilansir detikSulsel, Selasa (21/2/2023).
Selanjutnya, ia mengingat bagian kepala ular itu ke motor yang dibawa warga. Setelah itu, ular sepanjang delapan meter itu diseret hingga sampai ke rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi itu ular diikat di bagian kepala baru dibawa pakai motor turun ke kampung," terangnya.
Seperti diketahui, ular piton raksasa itu pertama kali ditemukan La Bansi saat dirinya tengah bersantai di sebuah gubuk di tengah hutan. Saat itu, dia mendengar suara ringikan babi dari balik semak-semak.
Setelah ditelusuri, dia mendapati seekor ular berukuran cukup besar tengah melilit babi. Ular tersebut hendak memangsa babi. Melihat hal itu, La Bansi pun berinisiatif untuk melumpuhkan ular tersebut.
Dia berpikir jika tidak dibunuh suatu saat ular tersebut bisa membahayakan bagi warga sekitar. Ia pun mengambil parang dan memperhatikan gerak-gerik ular tersebut.
Setelah dirasa aman, La Bansi mengeluarkan parangnya dan menebas ekor ular yang saat itu berada di atas pohon.
"Saya potong dulu ekornya satu kali terus dia turun dari pohon," ungkap La Bansi.
Ular piton itu kemudian terjatuh dari pohon. La Bansi kembali mengayunkan parangnya ke arah leher ular tersebut. Dua kali ayunan parang La Bansi membuat ular piton raksasa langsung mati.
"Dua kali saya potong di bagian bawah lehernya itu ular langsung mati," beberanya.
"Kalau saya tidak lumpuhkan takutnya nanti dia serang orang-orang sekitar," imbuh La Bansi.
Baca berita selengkapnya di halaman berikutnya....
Diangkut Pakai Pikap
Ular yang sudah dalam kondisi mati itu langsung dibawa ke pengepul untuk dijual. Ular tersebut dijual oleh warga bernama La Haema menggunakan mobil pikap dari Desa La Haji menuju Desa Kambara, Kecamatan Tiworo Kepulauan, Muna Barat.
"Malam itu langsung dibawa naik pakai pikap sekitar 20 kilometer dari sini ke Kambara, dibawa naik langsung (dijual utuh) pakai mobil pikap karena besar sekali tidak pas dikarung," ujarnya Soleh.
Ular dengan panjang sekitar 8 meter itu memiliki berat sekitar 100 kilogram dengan estimasi berat daging kulit 60 kilogram dan isi dalam sekitar 40 kilogram. Pengepul tersebut membeli dengan harga Rp 10 ribu per kilogramnya.
"Beratnya itu ular bersih daging 60 kilogram kalau dengan usus sekitar 100 kilogram. Jadi dia hanya beli daging saja, Rp 10 ribu per kilogram" ungkapnya.