Waspada! Tebing Bahu Jalan Magelang-Boyolali di Wonolelo Longsor

Waspada! Tebing Bahu Jalan Magelang-Boyolali di Wonolelo Longsor

Eko Susanto - detikJateng
Senin, 20 Feb 2023 17:29 WIB
Bahu jalan Magelang-Boyolali di Dusun Sanden, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, longsor, Jumat (19/2/2023) malam.
Bahu jalan Magelang-Boyolali di Dusun Sanden, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, longsor, Jumat (19/2/2023) malam. Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang - Tebing bahu jalan Magelang-Boyolali tepatnya di Dusun Sanden, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, longsor. Akibatnya jalan yang terdiri dari dua lajur itu kini hanya bisa digunakan satu lajur saja.

Pantauan detikJateng, bahu jalan di sisi kanan jalan dari arah Magelang-Boyolali itu longsor sepanjang sekitar 25 meter dan tingginya sekitar 50 meter.

Material longsoran tersebut menimpa lahan pertanian milik Bondan (47) dan Supadi (40), warga setempat. Karena tinggal satu lajur saja yang bisa digunakan, pengendara dari arah Magelang dan dari arah Boyolali harus bergantian melintas.

Longsor terjadi sejak Jumat (17/2) sekitar pukul 21.00 WIB. Sedangkan garis polisi dipasang di bahu jalan yang longsor itu sejak siang tadi.

"Sebelum kejadian hujan selama 3 hari nggak reda-reda. Jumat malam sekitar jam 9 itu ada longsoran di Windusabrang, di Wonolelo, termasuk di sini Dusun Sanden," kata Imam S, anggota LPBD Desa Wonolelo, Magelang, di lokasi, Senin (20/2/2023).

Setelah longsor, tepi bahu jalan itu dipasangi pembatas tali rafia sekaligus untuk rambu-rambu darurat. Garis polisi dipasang pihak Polsek Sawangan siang tadi.

"Kalau malam hari di sini gelap. Penerangan jalan cuma berapa titik, di sini nggak ada. Dari sini sekitar 1 km sudah berbatasan dengan Boyolali," tuturnya.

Kepala Desa Wonolelo Marpomo mengatakan pihaknya telah mengirim surat ke Bina Marga agar longsor bahu jalan itu segera diperbaiki.

Mengenai gelapnya jalan itu saat malam, Marpomo menjelaskan bahwa jalan itu berstatus milik provinsi.

"Kami berharap semoga dari pemerintah provinsi bisa mengupayakan penerangan jalan. Desa sudah pernah (mengusulkan) melalui DLLAJ," tuturnya.

Dia juga meminta ada pembaruan rambu-rambu lalu lintas. "Ini jalur provinsi, jadi jalur wisata. Akhir pekan jalan ramai," pungkasnya.


(dil/apl)


Hide Ads