Pantuan detikjateng di lokasi, air menggerus talut Sungai Coto yang tepat berada di pinggir jalan perumahan tersebut. Longsoran yang terjadi sepanjang 12 meter. Satu mobil yang terparkir di talut juga terperosok meski tidak sampai jatuh.
Warga Sekaragading, Prahayuda mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 14.15 WIB. Saat itu, wilayah Gunungpati tengah diguyur hujan yang sangat lebat dan arus sungai sangat deras. Talut sungai yang tepat berada di depan rumahnya lalu ambrol.
"Sebelumnya saya sempat lihat kok sudah retak, tapi saya pikir itu retak biasa. Tapi 10 menit kemudian tiba-tiba longsor, ambrol semua. Kandang kelinci saya hanyut, ada 12 kelinci yang jatuh ke sungai, kelinci ternak saya," ujarnya saat ditemui detikajateng, Senin (20/2/2023).
![]() |
Ia pun mengaku merugi jutaan rupiah, sebab kelinci dan kandangnya hanyut terbawa air. Namun, ia mengaku ikhlas atas musibah itu.
"Yang selamat cuma ada 3 ekor, ada 13 yang hilang. Kira-kira rugi sekitar Rp 2 jutaan, karena kelincinya besar-besar kan, kelinci pedaging," sebutnya.
Sementara itu, Lurah Kalisegoro, Nuniek Akhiriyani menambahkan, dirinya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum terkait penangangan longsornya talut sungai.
"Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait penanganan longsoran ya karena letaknya ada di jalan utama. Ini terjadi karena arus sangat kencang dan ini di belokan sungai jadi arusnya langsung menghantam," imbuhnya.
Ia pun mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan berhati-hati saat melintasi jalan tersebut. Sebab, masih ada potensi longsor kembali.
"Kami minta kepada pihak perumahan agar membuka jalan lain menuju perumahan, karena ini kan letaknya ada di jalan utama. Dan masih ada potensi longsoran lagi ketika arus sungai deras dan curah hujan tinggi," tandasnya.
(apl/sip)