Ditolak di Jatim, Hanan Attaki Sempat Ceramah di Medan Dihadiri Bobby

Regional

Ditolak di Jatim, Hanan Attaki Sempat Ceramah di Medan Dihadiri Bobby

Tim detikSumut - detikJateng
Minggu, 19 Feb 2023 11:03 WIB
Ustaz Hanan Attaki
Ustaz Hanan Attaki. Foto: Istimewa/Instagram @hanan_attaki
Solo -

Agenda pengajian Ustaz Hanan Attaki di sejumlah daerah di Jatim mendapat penolakan. Sementara di sisi lain, Hanan Attaki sempat menggelar pengajian di Sumatera Utara yang dihadiri Walkot Medan Bobby Nasution.

Dikutip dari detikSumut, Minggu (19/2/2023), informasi kegiatan Hanan Attaki di Medan ini dilihat dari unggahan Bobby di akun Instagram miliknya seperti dilihat Sabtu (18/2). Berdasarkan postingan itu, acara Hannan di Medan berlangsung pada Minggu (5/2).

Dalam unggahannya itu, Bobby menyebutkan jika acara pengajian yang diisi oleh Hanan Attaki itu diselenggarakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah bisa kembali mendengarkan langsung tausiah dari ustadz muda dan gaul, Ustadz @hanan_attaki , pada Tabligh Akbar yang diselenggarakan teman-teman BPD HIPMI Sumut, di Masjid Al-Ikhlas Tuntungan," tulis Bobby dalam unggahannya itu.

Menurut Bobby, pengajian seperti itu adalah hal yang positif yang dapat terus dilakukan.

ADVERTISEMENT

"Kegiatan positif seperti ini mudah-mudahan bisa terus dilakukan teman-teman HIPMI dan teman-teman dari organisasi lain khususnya kelompok anak muda," tulis Bobby.

Pengajian Ustaz Hanan Attaki di Pamekasan Dibubarkan

Seperti diketahui, pengajian yang diisi Ustaz Hanan Attaki di Pemekasan Jawa Timur pada Minggu (12/2) dibubarkan oleh Banser Nahdlatul Ulama (NU) bersama dengan warga.

"Saya mendengar dan mengetahui masalah tersebut. Saya pikir bahwa kita harus berkomitmen bersama menjaga kondusifitas masyarakat. Semua orang harus menahan diri, menahan ego masing-masing bahwa pengajian itu bagus, pengajian itu baik. Namun, kiranya pengajian itu membawa mudarat saya pikir bisa ditahan, dan dibicarakan bersama," ujar Bendahara GP Ansor Jawa Timur M Fawait demikian dilansir detikJatim, Jumat (17/2).

Gus Fawait menilai pengajian Ustaz Hanan Attaki di Pamekasan tidak sesuai dengan kultur dan budaya masyarakat Jawa Timur, termasuk di wilayah Desa Laden, Pamekasan.

"Toh juga jangan sampai hal ini bisa memicu dan membelah masyarakat. Karena tujuan pengajian itu supaya kita lebih religius, mencintai bangsa-negara, keluarga, dan sesama. Maka kalau kiranya pembicaranya itu tidak bisa diterima oleh masyarakat banyak di daerah sekitar ya mbok ya dipikirkan, jangan memaksakan diri," jelasnya.

Simak pernyataan Ustaz Hanan Attaki terkait pembubaran acara pengajiannya di halaman berikut....

Ustaz Hanan Attaki Angkat Bicara

Hanan memberi klarifikasi terkait penolakan tersebut dan penyebabnya. Klarifikasinya ini dalam sebuah video di Channel YouTube Hanan Attaki yang diunggah pada Kamis (16/2). Video itu diberi judul 'DISCLAIMER - menjawab keraguan' dengan durasi 48.38 menit.

Dalam pembukaannya, Hanan menyebut terkait berita viral penolakan ceramahnya di Pamekasan, Madura. Ia tak menyebut kapan tepatnya penolakan itu terjadi, namun hanya menyebut ada sejumlah kelompok orang yang melakukan unjuk rasa kepada dirinya.

"Dalam kesempatan ini saya ingin memberi sejumlah penjelasan terkait berita yang sedang viral di sosial media dan beberapa media ceak lainnya. Dalam berita bahasa tersebut adalah penolakan pengajian Ustaz Hanan Attaki di Madura, di Pamekasan," kata Hanan dalam video itu seperti dilihat detikJatim, Jumat (17/2).

"Dan tuduhan yang disampaikan dalam unjuk rasa yang dilakukan beberapa kelompok orang waktu itu. adalah pertama bahwa Hanan Attaki itu adalah wahabi yang kedua adalah didukung Yahudi dan yang ketiga adalah Ustan Hanan itu menghina Nabi Musa dan Sayyidah Aisyah," imbuhnya.

Hanan menambahkan, penolakan dan dan tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya merupakan bukan hal baru. Sebab ia mengaku menerima fitnah tersebut sejak 2017.

"Sebenarnya ini bukan isu baru yang dituduhkan kepada saya. Karena fitnah ini sudah pernah sempat ramai sejak tahun 2017. Dan waktu itu juga saya sudah memberikan penjelasan tentang kesalahpahaman yang mengakibatkan fitnah tersebut. Tetapi karena mungkin sudah lama akhirnya ketika diangkat lagi dihebohkan lagi, beberapa dari kita kehilangan referensi penjelasan waktu itu,' jelasnya.

"Ketika saya menceritakan cerita Nabiyullah Musa AS, kalau kita mendengar ceramah itu secara utuh itu saya sedang saya sedang menceritakan storytelling kehebatan Nabi Musa tapi yang dipotong itu saya menyebut Nabi Musa 'premannya nabi' akhirnya kesannya saya menghina Nabi Musa," terangnya.

Ia lalu menjelaskan lagi sejumlah tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya. Pertama ia menguraikan mengenai asal usul tuduhan menghina Nabi Musa. Hanan menyebut video tuduhan yang dinilai menghina Nabi Musa merupakan sepotong dan tidak utuh.

"Kan nggak boleh kita menyimpulkan sesuatu hanya dari potongan video dan orang yang dengki, orang yang sengaja membuat fitnah. Kita harus klarifikasi dengan membuat video panjangnya. Itu saya sedang menceritakan hebatnya Nabi Musa, kenapa saya bicara dari sisi ini? karena yang hadir di hadapan saya itu ada yang preman mau hijrah, mau taubat, ada anak-anak jalanan yang tatoan," sambung Hanan.

Selanjutnya, ia menjelaskan tuduhan menghina Aisyah, istri Nabi yang disebut cewek gaul dan menyebut berat badannya. Hanan menilai tidak ada yang salah apalagi niat menghina dengan kata 'cewek' yang diucapkan.

"Di situ saya dikatakan saya menghina Sayyidah Aisyah dengan mengatakan cewek gaul, yang kedua beratnya Sayyidah Aisyah beratnya antara 50 atau 55 atau kurang dari itu. Saya coba jelaskan kalau dalam hal ini, dalam konteks ini tidak mengaku adalah sebuah kesalahan atau menghina. Kalau Nabi Musa Preman Nabi saya keliru. Keliru memilih diksi dan tak ada niat menghina. Tapi kalau cewek gaul dan beratnya sekitar 50 kilo itu bukan sama sekali penghinaan dan tidak ada yang salah dengan diksi itu," ungkapnya.

"Saya jelaskan cewek dalam bahasa konteks anak muda itu bahasa lain perempuan atau wanita muda. Kemudian gaul kenapa gaul kesannya identik dengan negatif, saya tidak setuju dengan kesannya itu. Seolah-olah anak muda itu seolah-olah semua anak muda itu negatif. Gaul itu nggak selalu negatif lho," ujar Hanan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(sip/sip)


Hide Ads