Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyinggung soal limpasan air dari Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri yang berdampak pada banjir di Solo. Berapa debit air WGM saat spillway dibuka sampai di Solo?
Air yang dilepas dari WGM saat spillway dibuka menyumbang sekitar 20 persen saat sampai di wilayah Solo.
"Ada beberapa aliran yang menyumbang air di Bengawan Solo di segmen Surakarta," kata Kepala Sub Devisi Jasa Air Jasa Tirta III/1, Fendri Ferdian kepada detikJateng, Sabtu (18/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fendri mengatakan aliran sungai Bengawan Solo di segmen Surakarta berasal dari waduk Wonogiri dan anak sungai Bengawan Solo. Anak sungai itu seperti Sungai Walikan, Dengkeng, Samin, dan anak-anak sungai lain.
"Drainase-drainase yang ada di kota juga menyumbang (ke Bengawan Solo segmen Surakarta). Sehingga dari waduk Wonogiri hanya menyumbang sekitar 15-20%," ungkap dia.
Fendri menuturkan, time travel aliran sungai dari Waduk Wonogiri hingga ke Bengawan Solo di Jurug Solo sekitar 7 jam.
Ia menambahkan, pada Sabtu (18/2) pukul 09.00 WIB, ketinggian air di WGM mencapai 137.05m SHVP. Sementara air yang dilepaskan di pintu spillway dengan debit 200 meter kubik per detik dari.
Sedangkan limpasan air dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di WGM debitnya 50 meter per detik.
"Sehingga total air yang dikeluarkan dan masuk ke aliran Bengawan Solo dari waduk itu mencapai 250 meter kubik per detik. Status saat ini siaga kuning," kata Fendri.
Diketahui elevasi WGM dengan status siaga hijau jika ketinggian air 135.30 mdpl, siaga kuning 136.00 mdpl, dan siaga merah 137.20 mdpl.
Diberitakan sebelumnya, Waduk Gajah Mungkur Wonogiri menjadi hulu Bengawan Solo. Luapan Bengawan Solo membuat sejumlah daerah yang dilalui sungai terpanjang di Jawa itu kebanjiran.
Beberapa di antaranya adalah Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, dan Solo. Ratusan warga di Wonogiri sempat mengungsi akibat meluapnya Bengawan Solo dan beberapa anak sungai lain.
Kondisi di Kota Solo lebih parah. Sekitar 21 ribu warga terdampak banjir yang terjadi sejak Kamis (16/2).
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming telah menyampaikan komplain ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo terkait banjir di wilayahnya.
Selain masalah pompa air yang sempat mati, dia juga menyinggung soal limpasan air dari Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Gibran meminta BBWS berkoordinasi.
"Yang jelas kalau misalnya dapat kiriman limpahan dari Wonogiri ya koordinasi dulu. Tapi nggak apa-apa, nanti kita antisipasi lagi. Harusnya sudah mulai surut," kata Gibran, Jumat (17/2).
(rih/dil)