Intensitas hujan tinggi di wilayah Kabupaten Pekalongan bagian selatan membuat permukiman warga longsor. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun empat rumah warga dilaporkan rusak dan satu jalan desa terputus.
Camat Lebakbarang Paijal Imron menyebut, bencana tanah longsor terjadi di Dukuh Krajan, Desa Depok, Kecamatan Lebakbarang, pada Selasa (14/2/2023) petang.
"Sebelumnya hujan deras sekitar pukul 15.00 WIB, bahkan sampai malam. Kalau longsor terjadi pada pukul 17.30 WIB, 4 rumah rusak," kata Paijal saat dimintai konfirmasi, Rabu (15/2).
"Jalan desa menjadi terputus karena tertutup longsoran tanah sepanjang 15 meter," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paijal menerangkan empat rumah warga yang terdampak longsor yaitu milik Rasidi, Darum, Kusnoto, dan Suworo. Keempatnya mengalami kerusakan sedang, akibat bencana longsor.
"Dua teras rumah warga, milik Rasidi dan Darun, longsor. Sedangkan dua rumah di bawahnya terkena longsor yakni rumah milik Khusnoto dan Suworo, di bagian dapurnya terkena material longsor," jelas Paijal.
Beruntung saat kejadian longsor itu, para penghuni rumah telah mengungsi ke lokasi aman. Oleh karenanya tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Mereka sebelumnya telah mengungsi ke tempat kerabatnya di Dukuh Krajan. Ini sebenarnya merupakan longsor lanjutan, di mana talut jalan desa sebelumnya tergerus dan akhirnya menjadi longsor," kata dia.
Dia menerangkan sebelumnya sempat terjadi longsor di beberapa titik. Lokasinya pun terbilang masih cukup berdekatan.
"Lokasi ini terjadi di lokasi longsoran sebelumnya yang menimpa tiga rumah warga. Lokasi sekitar 70 meter dari titik longsor yang sekarang. Masih ada dua titik lain yang berpotensi longsor, namun yang telah terjadi baru berada di dua titik," tambah dia.
Paijal menerangkan ada empat titik berpotensi longsor di kampungnya. Sedangkan yang sudah longsor ada di dua titik.
"Total ada 7 rumah terdampak longsor. Ada bibit potensi longsor yang membahayakan, itu yang di depan rumahnya Pak Kades (3 rumah warga), jalan desa tidak bisa dipakai tapi sementara digunakan bambu petung (jembatan). Tadi saran Pak Kapolres, tiga rumah itu sementara tidak menghuni rumah itu dulu, sangat membahayakan," katanya.
Di sisi lain, kerja bakti membersihkan material longsor saat ini belum bisa dilakukan. Sebab, ada warga Dukuh Krajan, Desa Depok, yang meninggal.
"Jadi tadi Rabu pagi ada warga meninggal, sehingga aktivitas bersih-bersih longsor belum dilakukan, kemungkinan baru akan dilakukan mulai besok. Karena ada kebiasaan dari budaya lokal yang menang tidak diperbolehkan melakukan kegiatan lainnya kalau ada warganya yang meninggal. Jadi kerja bakti dilakukan besok (Kamis)," jelas Paijal.
Selengkapnya di halaman berikut.
Sementara itu, Kapolres Pekalongan, AKBP Arief Fajar Satria, mengimbau penghuni rumah yang masuk dalam kategori rawan longsor untuk sementara mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Hal ini karena intensitas hujan yang cukup lebat.
"Ya tadi kita sarankan untuk berpindah dulu sementara ini, karena intensitas hujan yang tinggi. Khususnya yang tinggal di tanah berpotensi longsor agar dapat berpindah tempat terlebih dahulu ke sanak saudara terdekat di kala curah hujan tinggi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atau timbul korban jiwa," kata Arief saat meninjau di lokasi longsor.
"Jadi hari ini kita cek lokasi, seperti apa, kita petakan kebutuhannya apa saja, kita kerahkan anggota untuk kerja bakti. Kita lakukan bakti sosial juga ke warga terdampak," kata dia.
Ia pun meminta warga untuk mewaspadai adanya potensi bencana tanah longsor.
"Khususnya untuk wilayah atas, masyarakat di wilayah atas, saat hujan, memperhatikan sekeliling. Retakan-retakan tanah juga harus diperhatikan. Kepala desa kami imbau untuk mapping wilayah. Ini juga sudah kami sampaikan ke Kapolsek. Di mana tempat-tempat yang berpotensi longsor," ungkapnya.