Heroik! Guru di Gunungkidul Ini Gendong Murid Seberangi Sungai Meluap

Heroik! Guru di Gunungkidul Ini Gendong Murid Seberangi Sungai Meluap

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Rabu, 15 Feb 2023 18:24 WIB
Petugas mengecek crossway yang sering terendam banjir di Kulonprogo, Rabu (15/2/2023).
Petugas mengecek crossway yang sering terendam banjir di Gunungkidul, Rabu (15/2/2023). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Gunungkidul -

Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pria menggendong murid sekolah melintasi sungai yang sedang meluap beredar di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Pedukuhan Kedungwanglu, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul.

Dilihat detikJateng, video yang diunggah akun Instagram @ceritagunungkidul ini memperlihatkan beberapa anak sekolah berada di ujung crossway (jalan darurat) yang kondisinya terendam aliran sungai yang deras.

Selanjutnya, tampak seorang pria menggendong satu persatu anak sekolah untuk melintasi crossway tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang menggendong tersebut ternyata bernama Munadzar Abror (45). Pria yang juga seorang guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Yappi Kedungwanglu ini menjelaskan bahwa kejadian itu terjadi pada Selasa (14/2/2023) tepatnya saat hujan deras mengguyur Kedungwanglu.

"Itu kejadiannya kemarin, kalau hujan deras dalam waktu yang lama kan membuat crossway terendam luapan air sungai. Padahal itu jalur anak-anak pulang dan berangkat sekolah," katanya kepada wartawan di Kabupaten Gunungkidul, Rabu (15/2).

ADVERTISEMENT

Terkait inisiatif menggendong anak-anak sekolah, Abror mengungkapkan jika muncul setelah melihat anak-anak tak kunjung bisa menyeberang. Pasalnya, luapan sungai Prambutan semakin tinggi dan alirannya cukup deras.

Guru di Gunungkidul menggendong murid seberangi sungai yang meluap.Guru di Gunungkidul menggendong murid seberangi sungai yang meluap. Foto: Dok Tangkapan Layar Medsos

"Sebenarnya beberapa orang tua sudah menunggu anak-anaknya di seberang crossway, tapi kan banjirnya semakin besar. Karena itu saya dan beberapa guru berinisiatif menyeberangkan anak-anak dengan cara menggendong," ucapnya.

Jumlah anak-anak yang dia seberangkan, kata Abror, mencapai 10 orang. Teknisnya, Abror menggendong satu persatu anak-anak tersebut dan berjalan secara pelan-pelan.

"Saat menggendong itu jalannya harus pelan karena airnya kan deras dan kalau jatuh malah bahaya kan. Apalagi anak-anak ada yang takut juga saat itu dan harus diyakinkan dulu," ujarnya.

"Karena kemarin juga ada anak yang hampir pingsan yang di sini karena saking takutnya," lanjut Abror.

Oleh sebab itu, Abror berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul memiliki solusi terkait kerap terendamnya crossway Kedungwanglu. Pasalnya jalur tersebut menjadi jalur berangkat dan pulang anak-anak sekolah.

Tanggapan Pemkab Gunungkidul di halaman selanjutnya.

Saat dimintai tanggapan, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Wadiyana mengaku telah mengusulkan pembangunan jembatan di crossway Kedungwanglu. Bahkan, hari ini pihaknya kembali melakukan survei.

"Tadi kita sudah melakukan survei. Hasilnya ada dua opsi yaitu membangun jembatan dengan panjang 40 meter dan lebar 7 meter yang memakan anggaran Rp 6 miliar. Kedua, membangun jalan baru dengan panjang 500 meter, tapi itu kan tanahnya Perhutani jadi kemungkinan sulit," ujarnya.

Belum lagi, kata Wadiyana, semua itu baru akan terealisasi tahun depan. Pasalnya pembangunan jembatan di crossway itu tidak masuk anggaran perubahan tahun ini.

"Kemungkinan akan diusulkan kembali dalam APBD 2024, karena untuk APBD Perubahan tahun ini jelas tidak mungkin. Apalagi yang dibangun jembatan dan itu butuh proses yang agak lama," katanya.

Halaman 2 dari 2
(ahr/aku)


Hide Ads