Bambang Kristanto atau BK (48) warga Dusun Gunung Mojo, Desa Ringin Putih, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah yang hilang misterius dikabarkan ditemukan dalam kondisi hidup. Yang bersangkutan dikabarkan ditemukan di Purwodadi, benarkah?
"Belum, belum ditemukan masih simpang siur. Memang ada isu tersebut tetapi belum bisa dipastikan,'' ungkap Kades Ringin Putih, Muhammad Ridwan saat diminta konfirmasi detikJateng, Rabu (15/2/2023).
Dijelaskan Ridwan, saat ini isu tersebut baru dikonfirmasi kebenarannya, termasuk ke Purwodadi. Namun dirinya mengecek ke rumah yang bersangkutan masih sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi saya ke rumah yang bersangkutan masih sama. Belum pulang, ya memang harapannya begitu (ditemukan kondisi sehat), ada isu juga ngekos di Kalioso" kata Ridwan.
Kapolsek Karangdowo Iptu Sumasna membenarkan adanya isu tersebut. Tetapi setelah dicek ternyata kabar itu tidak benar.
"Ini tadi kita sudah kroscek ke keluarga. Ternyata belum ditemukan, belum pulang," jelas Sumasna kepada detikJateng saat dihubungi melalui ponselnya.
Dari hasil kroscek, kata Sumasna, informasi tersebut kabar tersebut tidak jelas asalnya. Bahkan tetangga rumah juga ditanya tidak tahu.
"Tetangga juga kita cek. Tetangga katanya juga hanya kabare, kabare dari mana tidak tahu," imbuh Sumasna.
Diberitakan sebelumnya, Bambang diketahui hilang sejak Rabu (8/2) siang setelah warga menemukan sepeda motor Beatnya tertinggal 3 hari di tanggul Sungai Dengkeng, Desa Karangjoho, Kecamatan Karangdowo, Klaten. Tim SAR melakukan pencarian dengan menyisir Sungai Dengkeng.
Operasi pencarian dilakukan selama 3 hari dengan menerjunkan tim selam. Namun hasilnya nihil sehingga operasi pencarian dihentikan.
"Operasi lokal kita tutup. Dilanjutkan perluasan area operasi di sepanjang alur Bengawan Solo," jelas Komandan Operasi Pencarian Klaten, Irawan Santoso kepada detikJateng, Sabtu (11/2).
Menurut Irwan, operasi yang diperluas di Bengawan Solo tersebut selanjutnya melibatkan antar wilayah dari Klaten sampai wilayah Bojonegoro, Jawa Timur.
"Posko kita geser ke mako induk, kendali kita serahkan ke Basarnas," terang Irawan yang juga Komandan SAR Kabupaten Klaten ini.
(apl/sip)