Keluarga ABG yang Kelaminnya Membusuk Sebut Pelayanan RS Membaik Usai Viral

Regional

Keluarga ABG yang Kelaminnya Membusuk Sebut Pelayanan RS Membaik Usai Viral

Tim detikSumut - detikJateng
Selasa, 14 Feb 2023 10:34 WIB
Keluarga pasien kelamin membusuk menunjukkan bukti foto dugaan malpraktik. (Foto: Istimewa)
Keluarga pasien ABG yang mengeluhkan kelamin membusuk menunjukkan bukti foto. Foto: Istimewa
Solo -

Keluarga telah mengungkap kondisi terkini remaja berusia 14 tahun yang mengeluh mengalami kelamin 'membusuk' usai operasi usus buntu. Selain itu, pelayanan rumah sakit disebut telah membaik usai berita tentang ABG ini viral dan ramai dibicarakan.

"Saat ini (pasien) masih dirawat di rawat inap. Nah kalau untuk pelayanannya, semenjak diangkat media online ini, kayaknya diperhatiin, kemarin nggak. Semenjak viral ini, diperhatiin. Ada kurang darah, cepet dicariin. Kalau kemarin kan nggak dilayani secara layaknya seorang pasien kan. Sekarang semuanya berubah," ungkap kuasa hukum ibu ABG, Novel, kepada detikSumut, Senin (13/2/2023).

Masih berdasarkan lansiran detikSumut, Novel mengungkap pihaknya sudah mensomasi RSMH atas dugaan malpraktik. Dia berharap RSMH dapat memberikan pelayanan yang baik hingga pasien bisa dinyatakan benar-benar sembuh sebelum dipersilakan pulang ke rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kejadian efek dari operasi (pertama) itu mungkin ada usus yang belum tersambung dan mengeluarkan bau-bau tak sedap (membusuk)," terangnya.

"Kita meminta perobatan sampai dengan selesai, sampai pasien sembuh lah ya. Maaf kata jangan sampai ada lagi kesalahan dalam organ tubuh pasien, itu yang sebenarnya keluarga inginkan," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Kondisi Pasien Usai Jalani Operasi Kedua

Keluarga berharap ABG yang saat ini masih dirawat di rumah sakit bisa lekas sembuh.

"Kondisinya (pasien) saat ini masih drop, karena dia masih kekurangan darah, karena darah yang keluar tuh kan banyak ya," kata Novel, Senin (13/2).

Pihak keluarga, kata dia, masih mencari pendonor darah untuk pasien sebanyak dua kantong.

"Kita masih mencari donor darah AB+ sebanyak dua kantong, karena katanya kekurangan darah. Ibunya pasien ini kan kerja sebagai buruh di sana (RSMH)" katanya.

Meski kondisi pasien bisa berkomunikasi dengan baik, katanya, sejak masuk dan dirawat kembali setelah operasi kedua di RS tersebut, kondisi pasien sampai sejauh ini belum menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik.

"Kalau ngobrol bisa, tapi ngedroplah, kondisinya masih lemas. Makan agak susah juga, belum normal," katanya.

Pernyataan Rumah Sakit

RS Mohammad Hoesein (RSMH) Palembang mengatakan pihaknya sudah melakukan penanganan medis terhadap CY sesuai prosedur. Wakil Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSMH Palembang Marta Hendry menyebut masalah ini hanya miskomunikasi.

"Jadi kita jelaskan ya, sepertinya kalau saya tangkap ini hanya miskomunikasi saja. Pada saat operasi pertama terhadap pasien, pihak keluarga telah kita jelaskan bahwa akan ada risiko yang kemungkinan terjadi, karena pasien sudah telat selama tiga hari untuk menjalani operasi usus buntu yang pertama itu," kata Marta kepada detikSumut, Sabtu (11/2).

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya....

Marta menyebut operasi berjalan lancar. Setelah operasi, pihak keluarga juga sudah diberitahu jika ada kemungkinan tak terduga usai operasi. Dia menyebut hari ketiga pascaoperasi, kondisi CY dinilai baik-baik saja sehingga diperbolehkan pulang.

"Lalu kemudian kenapa itu ada nanah? Nah, ini yang perlu kita tahu, itu karena sisa-sisa operasi dan di bagian luar perut juga sudah dibalut kan dengan kain kasa khusus, memang tidak dijahit, kalau dijahit malah kita malpraktik. Tidak ada membusuk, itu pembengkakan," ungkapnya.

"Karena memang, sebelum operasi pasien sudah ada peradangan dan telah dibawa keluarganya ke rumah sakit. Kenapa bagian luar tak di jahit dan hanya dalamnya saja? Memang SOP-nya seperti itu karena nanti yang bagian luar itu akan menyatu dengan sendirinya, makanya dibalut dengan kasa khusus. Kita juga sudah berikan antibiotik yang bagus agar kulit bagian luarnya dapat menyatu kembali," terangnya.

Dia mengatakan pada hari keenam pasien kembali dibawa keluarga karena luka operasi infeksi dan bernanah. Setelah diperiksa, akhirnya dilakukan operasi kedua dan saat ini pasien masih dirawat di rawat inap.

"Jadi kalau dibilang sampai bengkak ke bagian vital pasien, secara medis itu hal yang biasa, jadi keluarga tak perlu khawatir, karena pembengkakan itu efek dari operasi menyatukan bagian dalamnya, bengkak itu juga akan hilang terserap dengan sendirinya. Kalau soal nanah itu kan kita sudah bilang dari awal ke keluarga pasien ada kemungkinan tersebut, dari awal sudah ada peradangan, karena terlambat dibawa ke rumah sakit," bebernya.



Hide Ads