Gerhana Matahari Hibrid Akan Terjadi di Indonesia April 2023, Apa Itu?

Gerhana Matahari Hibrid Akan Terjadi di Indonesia April 2023, Apa Itu?

Paradisa Nunni Megasari - detikJateng
Senin, 13 Feb 2023 16:08 WIB
Gerhana Matahari 25 Oktober 2022: Cek Info Kapan dan Di Mana
Ilustrasi Gerhana Matahari. Foto: AP/Natacha Pisarenko.
Yogyakarta -

Gerhana matahari merupakan salah satu fenomena langit yang bakal melewati Indonesia di tahun ini. Biasanya gerhana matahari yang sering didengar di telinga adalah gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin. Selain dua nama tersebut, ternyata ada juga gerhana matahari hibrid. Lalu, apa itu gerhana matahari hibrid?

Dikutip dari detikEdu, gerhana matahari hibrid akan muncul di Indonesia pada 20 April 2023 mendatang. Untuk mengamati fenomena gerhana matahari hibrid ini akan diselenggarakan Festival Taman Langit 2023 di Kabupaten Sabu Raijua, NTT.

Apa Itu Gerhana Matahari Hibrid?

Dikutip dari buku Melihat Semesta (2019) oleh Afrizal Efendi dkk, gerhana matahari hibrid atau gerhana matahari campuran adalah gerhana yang terjadi karena fenomena gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin terjadi di saat yang bersamaan dan berurutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerhana matahari hibrid merupakan fenomena yang sangat langka karena biasanya dalam satu gerhana hanya terjadi satu macam gerhana saja.

Fenomena gerhana matahari ini tampak sebagai gerhana matahari total di sebagian wilayah Bumi, tetapi juga tampak sebagai gerhana matahari cincin di sebagian wilayah lainnya. Artinya, tidak hanya menarik dan langka, fenomena ini juga terjadi secara global.

ADVERTISEMENT

Festival Taman Langit 2023

Dikutip dari detikEdu, Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua NTT bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) akan menggelar Festival Taman Langit 2023 untuk mengamati fenomena gerhana matahari hibrid tersebut.

Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) mengatakan, Indonesia dapat menyaksikan gerhana Matahari hibrid terutama di Indonesia Timur.

Bupati Sabu Raijua Nikodemus N Rihi Heke mengatakan, Festival Taman Langit merupakan festival yang baru pertama kali digelar di NTT.

"Kita akan menggelar festival pariwisata dengan nama yang agak unik dan baru pertama dilakukan di NTT, yakni Festival Taman Langit. Kenapa Taman Langit ?. Karena kita laksanakan bertepatan dengan terjadinya gerhana matahari hibrid yang terjadi pada tanggal 20 April 2023 mendatang" tutur Rihi Heke, dikutip dari detikEdu, Senin (13/2/2023).

Menurut, Rihi Heke, Festival Taman Langit digelar di Kabupaten Sabu Raijua karena menjadi salah satu wilayah yang bisa menyaksikan langsung terjadinya gerhana Matahari hibrid dibandingkan dengan observatorium di Timau, Amfoang, Kabupaten Kupang dan Cibinong, Jawa Barat.

"Yang paling bagus itu salah satunya Sabu Raijua, karena udaranya sangat bersih, dan jika dibandingkan dengan Timau, masih di bawah, dan Sabu masih lebih jernih sekitar 76, 9 persen. Sementara untuk di Cibinong lebih rendah lagi. Di Sabu juga kita bisa melihat jajaran bintang Bima Sakti dengan mata telanjang, di tempat lain tidak bisa," katanya.

Sebelumnya, Pemkab Sabu Raijua dan ITB mempresentasikan hasil penelitian di Sabu untuk menyukseskan gelaran astronomi Indonesia ini. Jelang puncak pengamatan matahari hibrid, peserta perayaan juga bisa mengikuti rangkaian kegiatan olahraga seperti tur sepeda sejak sekitar 18-19 April 2023.

Rihi Heke berharap, rangkaian festival astronomi dan olahraga ini juga dapat membantu pengembangan ekonomi masyarakat Kabupaten Sabu Raijua.

"Kita doakan agar festival ini terlaksana dengan baik sehingga masyarakat Sabu Raijua bisa terbantu dari segi pengembangan ekonomi dan membantu pariwisata Sabu Raijua, karena sektor pariwisata kita tetapkan sebagai prime mover atau penggerak utama bagi sektor lainnya," tuturnya.

(apl/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads