Polisi meringkus 6 orang yang terlibat dalam penganiayaan hingga tewas terhadap Hatta Rosid Ardianto (23), warga Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul. Terungkap motif penganiayaan maut itu karena Hatta tidak kunjung membayar utang sekitar Rp 12 juta kepada salah satu tersangka yakni DB (33) alias Ucil.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, ternyata penganiayaan itu berawal dari Hatta yang memiliki utang belasan juta terhadap DB warga Kasihan, Bantul, sejak beberapa bulan lalu. Namun, saat waktu pembayaran Hatta tak kunjung memenuhi kewajibannya.
"Jadi antara korban dan pelaku ini saling kenal karena korban utang Rp 12 jutaan kepada pelaku," kata Ihsan saat jumpa pers di kantor Polres Bantul, Senin (13/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, DB naik pitam karena tidak bisa menghubungi Hatta. Usut punya usut ternyata Hatta memblokir nomor DB.
"Karena memblokir nomor DB saat ditagih, DB ingin memberi pelajaran kepada Hatta," jelasnya.
Polisi pun menyimpulkan motif pembunuhan tersebut karena masalah utang. Sedangkan penganiayaan terhadap Hatta, Ihsan menyebut jika DB ingin mengingatkan saja soal utang yang seharusnya dibayar tepat waktu.
"Untuk motifnya ada utang yang tidak dibayarkan lalu korban memblokir nomor DB. Mungkin niatnya hanya mengingatkan tapi timbul niatan memukul," ucapnya.
Ihsan melanjutkan, saat melakukan pengeroyokan terhadap Hatta, keenam pelaku dalam kondisi tidak di bawah pengaruh minuman keras.
"Mereka semua dalam kondisi sadar saat melakukan penganiayaan dan pelakunya ya hanya enam orang ini. Untuk DB ini residivis kasus narkoba," ujarnya.
Atas perbuatannya, keenam tersangka disangkakan Pasal 338 KUHP dan Pasal 170 KUHP. "Untuk Pasal 338 maksimal 15 tahun penjara dan untuk Pasal 170 maksimal 5 tahun penjara," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap kebohongan gerombolan yang awalnya mengaku menemukan mayat di Gumuk Pasir Parangtritis, Bantul. Mereka ternyata pelaku penganiayaan hingga korban meninggal dunia.
Mayat korban diantarkan para pelaku ke rumah sakit pada Jumat (10/2). Kepada petugas rumah sakit saat itu mereka mengaku menemukan korban.
Hingga pada hari yang sama polisi mengungkap pembunuhan oleh enam orang tersebut.
Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.
(rih/sip)