Sempat heboh kabar lima beduk besar Harlah 1 Abad NU hilang. Panitia memberikan klarifikasi terkait kabar lima beduk yang hilang itu.
Dilansir detikJatim, ternyata beduk itu tidak hilang melainkan diamankan. Ketua Panitia Harlah 1 Abad NU, Rahmat Hidayat Pulungan, pun meminta maaf terkait kesalahan informasi tersebut.
Rahmat memastikan bahwa lima beduk yang dipakai untuk acara di GOR Delta Sidoarjo itu tidak hilang.
"Mohon maaf sebelumnya saat konferensi pers awalnya yang kami terima lima beduk hilang. Setelah ada laporan perkembangan, ternyata beduk tidak hilang, tapi sudah diamankan," terang Rahmat, Kamis (9/2/2023).
Rahmat mengakui dengan banyaknya warga Nahdliyin yang hadir membuat panitia kerja ekstra mengatur jalannya acara. Miskomunikasi tak terhindarkan. Mulai jumlah Nahdliyin yang hadir hingga beduk yang ditabuh Presiden Joko Widodo saat membuka Puncak Resepsi 1 Abad NU.
Sebelumnya, panitia Resepsi Puncak Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Gelora Delta Sidoarjo (GDS) tengah kebingungan. Pasalnya, lima dari sembilan beduk yang tersedia untuk acara inti di dalam stadion GDS hilang.
"Panitia menyediakan sembilan beduk untuk rangkaian puncak acara resepsi Harlah NU di Sidoarjo. Anehnya, selesai acara, lima beduk itu tidak ada," kata Wakil Ketua Panitia yang juga menjabat Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Rahmat Hidayat Pulungan, Rabu (8/2).
Ia menjelaskan bahwa sembilan beduk yang memang khusus disediakan untuk acara Puncak 1 Abad NU rencananya akan dihibahkan ke sejumlah pondok pesantren yang ada di Jawa Timur.
"Lima beduk itu rencana akan dihibahkan ke beberapa Ponpes di Pacitan, Jombang, dan juga di Situbondo," kata Rahmat.
Ia menambahkan bahwa sembilan beduk itu dipakai untuk pembukaan Resepsi Puncak Harlah NU di Sidoarjo yang secara langsung dilakukan oleh Presiden Jokowi pada Selasa (7/2).
"Kami merasa heran, benda sebesar itu kok bisa hilang. Kami berharap kelompok yang merasa mengambil tolong dikembalikan," ujar Rahmat.
Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.
Simak Video "Jokowi: NU Jaga Masyarakat dari Gerakan Radikalisme-Ekstremisme"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/sip)