Keren! Siswa SMA di Pati Bikin Alat Pengawet Ikan Diklaim hingga 39 Jam

Keren! Siswa SMA di Pati Bikin Alat Pengawet Ikan Diklaim hingga 39 Jam

Dian Utoro Aji - detikJateng
Jumat, 03 Feb 2023 16:55 WIB
Dua siswa SMAQT Yanbul Quran 1 Pati memeragakan penggunaan Fipservator, alat pengawet ikan berbasis antibakteri, Jumat (3/2/2023).
Dua siswa SMAQT Yanbul Quran 1 Pati memeragakan penggunaan Fipservator, alat pengawet ikan berbasis antibakteri, Jumat (3/2/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati - Siswa SMAQT Yanbul Quran 1 Pati membuat alat pengawet ikan berbasis antibakteri yang diberi nama Fipservator. Alat tersebut diklaim bisa mengawetkan kesegaran ikan hingga puluhan jam.

Alat pengawet ikan tersebut dikerjakan dua siswa kelas XI Mipa, Afthonul Labib Al Fikry dan Muhammad Adam Jordhan. Afhonul mengatakan ide awal membuat alat pengawet itu karena sifat ikan yang mudah membusuk. Sedangkan pengawet yang menggunakan es hanya bisa bertahan sekitar tujuh jam.

"Cara penyikapan para nelayan dengan menggunakan es itu ini tidak efektif karena es membutuhkan ruang dan mudah mencair," kata Afthonul saat ditemui wartawan di sekolahannya, Jumat (3/2/2023).

"Untuk itu dibuatkan alat ini sebagai alat pengawet ikan tanpa es sehingga lebih efisien dan efektif," dia melanjutkan.

Afthonul menjelaskan Fipservator menggunakan sistem pengawetan foto katalis dan cooling dynamic. Kedua sistem tersebut dari hasil penelitian mampu mempertahankan kesegaran ikan.

"Untuk sistem pertama antibakteri ini bekerja saat lapisan tipis Na-doped ZnO disinari cahaya tampak sehingga menghasilkan senyawa hidroksi radikal yang bisa membunuh bakteri," terang dia.

"Sistem kedua ini dapat menurunkan suhu beberapa derajat secara alami dan berdasarkan uji yang kita lakukan," imbuh Afthonul.

Adam menambahkan, alat tersebut mampu mempertahankan kesegaran ikan hingga 39 jam. Fipsevator juga mampu membunuh bakteri.

"Alat ini mampu menjaga kesegaran ikan sampai 39 jam, sedangkan pengawetan biasa hanya dapat mampu mengawetkan selama tujuh jam," ungkap dia.

Guru pembimbing mereka, Mukholit, menjelaskan penelitian siswanya juga diikutsertakan dalam kompetisi Indonesia Science Project Olympiad (ISPO) 2023 yang akan diselenggarakan pada 22-26 Februari.

"Alat ini dikerjakan selama enam bulan. Ini juga dibuat di Universitas Diponegoro dan secara keseluruhan di lab kita. Proyek ini sedang diikutkan ISPO 2023, alhamdulillah ini lolos sampai babak final," kata Mukholit di SMAQT Yanbul Quran 1 Pati.

Kepala SMAQT Yanbuul Quran 1 Pati, Mohammad Hanafi menyebut pihak sekolah memfasilitasi siswanya untuk ikut serta dalam penelitian.

"Kita ada semacam ekstrakurikuler, jadi anak-anak fokus di riset kita fasilitasi. Kita datangkan tentor yang ahli sehingga bakat anak ini terasah," kata Hanafi.


(dil/sip)


Hide Ads