Kasus DBD di Boyolali Meningkat, 2 Meninggal Dunia

Kasus DBD di Boyolali Meningkat, 2 Meninggal Dunia

Jarmaji - detikJateng
Rabu, 01 Feb 2023 18:32 WIB
ilustrasi demam berdarah
Ilustrasi kasus DBD di Boyolali (Foto: thinkstock)
Boyolali -

Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Boyolali meningkat di awal tahun 2023. Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mencatat ada dua kasus kematian akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti ini.

"Dua kasus meninggal dari (Kecamatan) Andong dan Boyolali," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Boyolali, Teguh Tri Kuncoro, kepada detikJateng, Rabu (1/2/2023).

Kasus penyakit DBD di Boyolali di bulan Januari ini meningkat drastis dibandingkan Desember 2022. Bahkan kenaikannya lebih dari 100 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan Teguh, di bulan Desember 2022, tercatat ada 25 kasus DBD. Kemudian di bulan Januari 2023 terdapat 69 kasus.

Jika dibandingkan periode yang sama tahun 2022 lalu, juga meningkat. Kasus DBD di bulan Januari 2022 tercatat ada 41 kasus.

ADVERTISEMENT

"Jadi di bulan ini, jika dibanding dengan tahun lalu ada peningkatan jumlah kasus DBD," jelasnya.

Kasus DBD di bulan Januari ini paling banyak ditemukan di Kecamatan Karanggede yaitu 15 kasus. Lalu Andong ada 7 kasus dan 1 meninggal dunia. Di Kecamatan Boyolali ada 5 kasus dan 1 meninggal dunia.

Juwangi dan Nogosari masing-masing 5 kasus. Lalu Teras, Sambi, dan Kemusu masing-masing 4 kasus. Kemudian Mojosongo, Sawit, Ngemplak, Simo masing-masing 3 kasus. Cepogo, Banyudono, dan Wonosamudro 2 kasus, dan Ampel 1 kasus.

Sementara itu di Kecamatan Selo, Musuk, Klego, Wonosegoro, Gladagsari, dan Tamansari, nol kasus.




(rih/sip)


Hide Ads