Awas, Jalur Pantura di Jati Kudus Masih Kebanjiran dan Berlubang

Awas, Jalur Pantura di Jati Kudus Masih Kebanjiran dan Berlubang

Dian Utoro Aji - detikJateng
Minggu, 08 Jan 2023 14:46 WIB
Jalur Pantura Kudus-Semarang tepatnya di Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Kudus, Minggu (8/1/2023).
Jalur Pantura Kudus-Semarang tepatnya di Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Kudus, Minggu (8/1/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Kudus -

Sebagian jalur pantura Kudus-Semarang tepatnya di Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus masih terendam banjir. Tak hanya terendam banjir, jalan di kawasan tersebut juga berlubang.

Pantauan detikJateng di lokasi, Minggu (8/1/2023) pukul 13.00 WIB genangan banjir masih merendam banjir Pantura Kudus-Semarang itu. Rendaman banjir masih menggenangi di depan Terminal Jati Kudus.

Kendaraan yang melintas hanya roda empat dan kendaraan besar. Sepeda motor dialihkan melintas di di Jalan RA Agil Kusumadya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan genangan banjir di depan jalan menuju Jembatan Tanggulangin murai surut. Hanya jalan kondisinya berlubang. Akibatnya kendaraan besar yang melintas harus pelan-pelan.

Menanggapi hal tersebut Bupati Kudus HM Hartopo berjanji akan segera memperbaiki jalan yang rusak karena kebanjiran. Namun kata dia perbaikan belum bisa dilakukan karena kondisi curah hujan masih tinggi.

ADVERTISEMENT

"Berlubang nanti akan kita lakukan pemeliharaan oleh PUPR, sudah kita perintahkan," jelas HM Hartopo.

"Tentunya gantian, mudah-mudahan ini tidak hujan agar segera diperbaiki," dia melanjutkan.

Berdasarkan BPBD Kudus per hari ini masih ada lima kecamatan kebanjiran meliputi Mejobo, Jati, Undaan, Kaliwungu, dan Jekulo. Total ada 30 desa yang kebanjiran.

Jumlah warga terdampak ada 43.595 jiwa. Lalu warga yang mengungsi ada 1.128 jiwa.

Usaha Penitipan Sepeda Merugi gegara Banjir

Warga mengeluh usaha penitipan sepeda yang dikelola tidak ada pemasukan sama sekali selama sepekan lebih. Hal ini seperti dirasakan warga Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Subari (66). Usaha tempat parkir di rumahnya tidak bisa beroperasi karena terdampak banjir. Genangan banjiri depan rumah masih 50 sentimeter.

Bahkan genangan banjir juga masuk ke dalam rumah. Akibatnya tidak ada yang menitipkan sepeda motor di rumahnya.

Subari mengatakan sudah bertahun-tahun membuka tempat penitipan motor. Biasanya sopir hingga pekerja lainnya penitipan sepeda motor di rumahnya.

"Aktivitas kerja lumpuh total, keseharian titipan motor," jelas Subari kepada detikJateng di lokasi, Minggu (8/1).

Menurutnya sepeda motor tidak bisa masuk ke rumahnya. Sebab jalan terendam banjir mencapai 50 sentimeter. Biasanya ada 50 motor yang dititipkan di rumahnya.

"Tidak bisa masuk, mengeluarkan yang sudah parkir. Biasanya setiap ada 50 per hari. Selama tidak bisa masuk, kemarin masih tinggal 20 motor. Ndak kena karena ditinggalkan," jelas dia.

"Tidak ada yang datang (yang menitipkan motor)," lanjut Subari.

Kesempatan yang sama Bupati Kudus, HM Hartopo mengatakan genangan banjir di Kudus cenderung lama karena debit Sungai Wulan masih tinggi. Dia berharap agar cuaca kembali normal sehingga genangan banjir tidak justru bertambah.

"Pintu Wilalung dibuka, ini memang dinamis, kalau dibuka Sungai Wulan memiliki debit yang tinggi, wilayahnya di bagian barat, termasuk Setrokalangan," jelas Hartopo di lokasi.

"Mudah-mudahan tidak ada hujan, ada penyurutan air, sehingga pengungsi berdampak semakin berkurang," terang dia.

"Ini karena debit air selalu tinggi, tidak bisa mengalirkan air. Dampak ini kayaknya semua daerah Purwodadi, Demak, dan Pati. Semoga debit turun dan genangan air di permukiman segera surut," tambah Hartopo.




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads