Salah satu karyawan PO Haryanto, Kustiyono, telah bekerja di perusahaan bus asal Kudus itu selama puluhan tahun. Pria 48 tahun itu mengisahkan perubahan hidupnya dari jalanan hingga rajin beribadah karena mengikuti jejak bosnya, Haryanto.
Kustiyono mengaku telah bekerja untuk Haji Haryanto sejak 1995. Saat itu, Haryanto masih merintis usaha jasa angkutan kota (angkot).
"Aku ikut pak Haji Haryanto itu mulai tahun 1995 waktu ngerintis angkutan kota," terangnya ditemui detikJateng di garasi PO Haryanto di Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kudus, Sabtu (7/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kustiyono bercerita, sebelum bekerja di PO Haryanto dirinya merupakan orang jalanan. Setelah ikut PO Haryanto ia mulai meniru kegiatan ibadah Haryanto.
"Suka duka ketika aku ikut Pak Haji Haryanto memang panjang. Waktu aku naik angkot yang dulunya orang jalanan, bahkan mungkin dunianya dunia orang jalanan. Dan ketemu ngikut Pak Haji waktu angkot itu alhamdulilah. Mulai mengikuti jejak jejak Pak Haji dari segi ibadah dan sebagainya," terangnya.
Ia menuturkan bahwa sosok Haji Haryanto merupakan sosok panutan hidup baginya. Yakni semangatnya dalam mengajak kebaikan dan perhatian terhadap keluarga.
"Sosok seorang Pak Haji adalah seorang yang panutan bagi saya pribadi. Mungkin orangnya yang satu selalu membimbing ke jalan kebaikan. Keduanya membimbing ke arah bagaimana keluarga ini aman, tidak pernah bahasanya kalau orang di jalanan kan ketika aku megang bus, itu kan luar biasa godaannya," terangnya.
Haryanto juga rajin memberangkatkan karyawannya ibadah umrah. Tahun ini, Kustiyono beruntung menjadi salah satu yang diberangkatkan.
"Insyaallah bulan Maret. Alhamdulillah kemarin saya sudah didaftarkan haji sama Pak Haji, tapi kan untuk berangkat Haji kan masih lama. Terus kemarin ditawarin Pak Haji umroh dulu. Insyaallah bulan depan berangkat umroh sama ustaz-ustaznya Pak Haji," imbuh Kustiyono.
Tiap Tahun Berangkatkan Umrah
Sang pemilik, Haryanto, mengaku tiap tahun memberangkatkan karyawan dan santri beribadah umrah. Haryanto mengatakan upaya tersebut agar karyawan dan santri semakin giat beribadah.
"Alhamdulillah, kemarin tahap pertama baru pulang bulan Desember. Alhamdulillah 20 lebih saya berangkatkan umrah itu biaya semuanya ditanggung sama Pak Haji Haryanto. Alhamdulillah sudah pulang, alhamdulillah dengan selamat," kata Haryanto.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Ia menuturkan bahwa Maret 2023 akan berangkat sejumlah 23 orang. Yakni 18 santri dan 5 karyawan.
"Alhamdulillah ini Maret ada 23 ini santri-santri yang ikut saya. Saya banyak santri-santri ikut saya itu yang udah hafal Al-Quran. Yang hafidz itu ikut saya insyallah nanti Maret berangkat (umrah). Dan karyawan-karyawan yang lama itu bergilir," tuturnya.
Selain itu, ia menerangkan hampir semua karyawannya telah ia daftarkan haji. Ia menginginkan para karyawannya taat beribadah kepada Allah.
"Karyawan ini sudah saya berangkatkan haji hampir semuanya ini, karyawan ini sudah tak daftarkan haji cuman waiting list. Tapi yang jelas sudah tak daftarkan semua, dapat kursi karyawan-karyawan kita, tinggal nunggu berangkatnya aja," terangnya.
"Saya perintahkan setelah pulang dari tanah suci, tolong, tingkatkan taqwa kita kepada Allah. Kamu sudah ketemu Allah di sana dan kamu harus yakin itulah Allah yang Maha Benar. Sudah ketemu Ka'bah, sudah ketemu Kanjeng Nabi (Muhammad), tolong setelah pulang tingkatkan salat berjemaahnya, tingkatkan sedekahnya, tingkatkan sopan santunnya kepada siapa saja, jaga kesabaran yang bagus, jaga hati kita," imbuhnya.
Bantu Korban Banjir Kudus
PO Haryanto juga memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir Kudus.
"Alhamdulillah pagi subuh sudah suruh orang, kemarin juga satu truk beras saya sumbangkan nasi bungkus sudah dibagikan Kudus dan sekitarnya sama Habib Ali," jelas Haryanto.
Dia mengatakan pihaknya juga telah mengecek ke Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, yang menjadi daerah terdampak banjir terparah. Haryanto berencana mengirim bantuan sembako kepada warga korban banjir.
"Kalau untuk bantuan banjir, belum nganter di Jati, kita tanyakan butuhnya apa, karena masih banyak yang mengungsi," jelas Haryanto.
Haji Haryanto memiliki prinsip untuk membantu sesama. Sebab dirinya sejak kecil mengalami kesusahan. Haryanto mengaku pernah berjualan es hingga menjadi tukang batu. Oleh karena dia mengaku tidak tega jika ada warga yang kesusahan makan.
"Makanya lihat orang tidak bisa makan, ini semua saya alami sejak kecil, mulai jualan es, jadi kenek batu, tulang pel hotel, sudah saya alami semua, tukang ngarit, tukang cari tebu sudah alami semua," terang Haryanto.