Tanggul Sungai Meduri di Kota Pekalongan jebol sepanjang 50 meter. Jebolnya tanggul itu justru membuat banjir yang merendam permukiman warga Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, kini berangsur surut.
Sebab permukaan air sungai saat ini lebih rendah dari banjir di permukiman. Meski banjir di permukiman mulai surut, sebagian warga khawatir jika hujan deras kembali turun. Dengan jebolnya tanggul itu, luapan air Sungai Meduri karena banjir dari hulu atau naiknya rob bakal langsung masuk ke permukiman.
"Tanggul jebol sejak Minggu (1/1) siang, tapi belum sepanjang ini, hanya belasan meter dan sebagian miring. Kalau sekarang jebol sekitar 40-50 cm," kata Zein (58) warga RT 05 RW 03, Kelurahan Tirto, Pekalongan Barat, saat ditemui detikJateng di lokasi, Senin (2/1/2023) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zein mengatakan tanggul jebol itu akibat pondasinya tidak kuat menahan derasnya aliran banjir dari pemukiman ke sungai yang permukaannya lebih rendah.
"Itu pondasi biasa, bukan konstruksi khusus. Pembangunannya swadaya yang sebelah sini, beda yang di sebarang sana, kokoh," ujarnya.
![]() |
Zein berujar, warga khawatir permukaan Sungai Meduri kembali naik dan airnya masuk ke permukiman lagi saat hujan deras mengguyur.
"Sekarang sudah sedikit surut banjirnya, sekitar 15-30 cm. Tapi masih ada yang lebih dari 60 cm," imbuh dia.
Tanggul jebol itu kini ditambal secara darurat menggunakan bambu dan karung-karung berisi tanah. Pengerjaannya secara gotong royong oleh warga dari Kelurahan Tirto dan warga Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, dibantu sejumlah anggota BPBD dan TNI.
Karena ini wilayah perbatasan, selain dibantu TNI dibantu warga Kabupaten (Pekalongan) juga," ucap Zein.
Pantauan detikJateng pukul 10.30 WIB, lokasi tanggul jebol itu dikepung banjir dengan ketinggian lebih dari 50 sentimeter. Bahkan di beberapa titik ketinggian airnya masih sekitar mencapai 1 meter. Karung-karung tanah (sandbag) itu dilanturkan dari lokasi yang tidak terendam banjir.
"Kita bersama BPBD, relawan, masyarakat dan instansi terkait membuat tanggul darurat dengan sandbag untuk mengatasi sementara agar limpasan air sungai tidak masuk ke permukiman warga," kata Danramil 01/Pekalongan Barat, Kapten Inf Abdul Mutholib.
"Secepatnya harus selesai untuk antisipasi naiknya permukaan sungai. Hari ini masih beruntung air sungai menurun," sambung Abdul.
(dil/dil)