Ada cerita menarik pada momen mudik Lebaran lalu. Seorang pengusaha yang asal Grobogan bernama Joko Suranto membangun jalan dengan uang pribadinya demi bisa mudik ke kampung halamannya dengan lancar.
Joko mengaku prihatin jalan di kampung halamannya, yaitu Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung mengalami rusak parah, berlumpur, berlubang, dan berbatu. Terlebih jalanan tersebut sudah 20 tahun tidak kunjung diperbaiki.
"Dari situ saya lihat bahwa jalan ini kalau hujan rusak parah. Bahkan saat saya pulang pun kesulitan untuk menuju ke lokasi rumah kelahiran saya. Karena ada persetujuan bersama tiga saudara saya, maka kami pun memutuskan untuk membangun jalan penghubung tiga desa," kata Joko Suranto kepada detikJateng, Jumat (15/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi mempermudah perjalanan mudiknya, sosok Joko yang kemudian disebut Crazy Rich Grobogan tersebut rela merogoh kocek pribadinya senilai Rp 2,8 miliar. Adapun jalan yang dibangun tersebut adalah jalan yang menghubungkan tiga desa, yaitu Desa Jetis, Desa Welahan, dan Desa Ngampu.
Usai jalan itu diperbaiki, Crazy Rich Grobogan itu mudik ke kampung halamannya dengan membawa tiga mobil mewah. Kedatangan Crazy Rich Grobogan dan keluarganya itu pun ramai disambut ribuan warga sekitar.
Sosok Crazy Rich Grobogan
Nama Crazy Rich Grobogan, Joko Suranto pun ramai dibahas usai keputusannya membangun jalan di kampung halamannya, Grobogan. Joko Suranto merupakan seorang pengusaha perumahan atau real estate yang saat ini juga menjabat sebagai ketua Real Estate Indonesia (REI) Jawa Barat.
Kepada detikJateng, ia mengaku membangun usahanya dari nol, bahkan Joko sempat berjualan koran. Profesinya sebagai penjual koran tersebut dilakukannya saat duduk di bangku kuliah, ia berjualan koran demi membayar biaya kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Tak hanya itu, ia juga sempat meniti karier sebagai karyawan bank hingga ia bertekad berbisnis perumahan dan sukses hingga saat ini.
![]() |
Mobil Pernah Terperosok Lumpur Jadi Alasan Crazy Rich Bangun Jalan
Joko mengaku mobil yang dibawanya saat mudik ke Grobogan pernah terperosok ke dalam lumpur hingga rusak saat kondisi jalan masih rusak tersebut.
"Dulu saat pulang mudik mobil saya sempat terperosok ke lubang berlumpur, mobil didorong orang banyak. Bahkan mobil baru juga rusak sampai parah," kata Joko kepada detikJateng, Minggu (17/4).
Karena hal tersebut, ia kemudian mencoba melakukan berbagai cara dari pengajuan ke Pemerintah Desa, Kecamatan bahkan Kabupaten, hingga akhirnya ia bisa membangun jalan sepanjang 1,8 kilometer tersebut dengan dana pribadinya.
Selengkapnya Crazy Rich Grobogan mudik disambut riuh warga....
Crazy Rich Grobogan Mudik Disambut Warga
Kabar kepulangan Crazy Rich Grobogan itu pun ramai disambut warga. Ribuan warga memadati jalan sepanjang 1,8 km dari Desa Telawah hingga Desa Jetis Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.
"Menunggu Pak Joko Suranto Crazy Rich yang bangun jalan kami. Kami warga mau mengucapkan terima kasih atas keikhlasan membangun jalan yang sudah puluhan tahun rusak. Kabarnya naik heli turun di lapangan," jelas salah seorang warga, Samsu Duqhi kepada detikJateng di lokasi Desa Telawah, Jumat (29/4).
Ribuan warga tersebut duduk, berdiri dan bahkan lesehan di jalan beton baru yang dibangun atas donasi Joko Suranto. Banyak penjual makanan, jajanan dan mainan juga menikmati momen keramaian warga ini.
Crazy Rich Grobogan Mudik Bawa 3 Mobil Mewah
Usai jalan yang dibangunnya itu selesai dibangun, Joko kemudian memboyong anak dan istrinya ke Grobogan menggunakan tiga mobil mewah yang dimilikinya. Adapun tiga mobil mewah yang dibawanya adalah Lexus 570, Alphard Tipe G, dan Hyundai Palisade Signature.
"Kalau sekarang jalan sudah baik dan menuju desa sudah diperbaiki juga, maka saya bisa pulang memakai Lexus, Alphard dan juga Hyundai saya ini," ujar Joko kepada detikJateng, Sabtu (30/4).
![]() |
Bangun Jalan dengan Duit Pribadi Rp2,8 M, Setara Pendapatan Sebulan
Joko rela membangun jalan di kampung halamannya senilai Rp2,8 miliar dengan dana pribadinya. Joko mengungkap uang Rp 2,8 miliar yang dia keluarkan untuk membangun jalan sama dengan pendapatan sebulan perusahaannya.
"Kalau ditanya Rp 2,8 miliar itu pendapatan berapa lama di perusahaan nggak ada tolak ukur pastinya. Sebab bisnis naik turun itu pergerakan pasti. Namun jika dilihat tahun ini uang itu setara dengan pendapatan sebulan perusahaan sebelum pandemi," jelas Joko kepada detikJateng, Sabtu (30/4).
Joko juga mengungkap bahwa perusahaannya sering berdonasi secara rutin, seperti membangun tempat ibadah, memberikan peralatan salat dan Al-Qur'an. Perusahaan Joko juga membina percetakan khusus Al-Qur'an.