Laporan polisi yang dilayangkan KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro terhadap putri Keraton Solo berinisial TRKD masih berupa delik aduan. Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum pelapor, Agung Susilo.
"Iya baru aduan. Kalau masih seperti ini aduan deliknya," kata Agung saat dihubungi detikJateng, Senin (19/12/2022).
Usai membuat aduan tersebut, Agung mengatakan pihaknya akan menunggu proses berikutnya, yakni dimintai klarifikasi oleh pihak kepolisian. Dalam tahap klarifikasi itu, Susilo berujar, polisi akan memanggil pelapor maupun terlapor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini belum ada panggilan," ujar Agung.
Diberitakan sebelumnya, aduan ini dilayangkan karena TRKD diduga melakukan tindak penganiayaan ringan terhadap seorang kerabat Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro pada Sabtu (17/12) malam. Aduan ke polisi ini diterima dengan nomor STBP/920/XII/2022/Reskrim
"Awalnya ada informasi soal maling itu kemarin. Lalu semua akses ke Keraton ditutup. Dari kubunya Gusti Moeng masuk lewat sebelahnya Sasono Putro pakai tangga, tidak lewat jalan yang semestinya," kata Agung saat dihubungi detikJateng, Minggu (18/12).
Sekira pukul 21.00 WIB, Sabtu (17/12), korban kemudian bertemu dengan TRKD, saat mau menutup pintu besar Jolotundo. Saat itu TRKD dengan korban sempat terlibat cekcok yang berujung dugaan penganiayaan itu.
"Diduga ada penganiayaan ringan. Didorong dan ditampar pipinya. Hal ini membuat korban mengalami luka sedikit lebam di pipi sebelah kiri," ucapnya.
Korban lalu melakukan visum di RS Kasih Ibu Solo dan melaporkan ke Mapolresta Solo.
Saat dimintai konfirmasi pada Minggu (18/12), paman dari TRKD, KPH Eddy Wirabhumi mengatakan keponakannya saat itu sedang mengejar pencuri di dalam kompleks keraton.
Pencurian tersebut terjadi pada Sabtu (17/12). Wirabhumi menyebut pembantu TRKD justru ditodong pisau oleh seseorang saat mencoba melakukan pengecekan.
"Begitu masuk langsung ditodong, disekap pakai pisau," kata Wirabhumi.
Menurut Wirabhumi, aksi pencurian di kompleks keraton pernah terjadi sekitar dua pekan lalu. Ada beberapa barang hilang akibat pencurian itu.
"Jumlah cukup banyak. Piring ada satu set piring, satu set sendok, satu set gelas," ujarnya.
Wirabhumi membenarkan ada cekcok di internal keraton karena isu adanya maling tersebut.
"Yang (menyebut nama terang TRKD) itu saya tidak tahu persis kejadiannya, tapi yang dilaporkan ke saya, pintu yang disepakati dibuka (Jolotundo) untuk akses TRKD ke arah Keputren dan petugas kita ke sana, mau ditutup oleh oknum, ada 10-an. Tentu TRKD tidak setuju," kata Wirabhumi.
Wirabhumi menuturkan, TRKD sempat emosi karena oknum itu disebut berbicara kurang sopan kepada TRKD.
(dil/ams)