Seorang pria yang belum diketahui identitasnya, tewas tertabrak kereta api (KA) di Kampung Griyan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo. Kapolsek Laweyan, AKP Galuh Pandu mengatakan, kejadian itu diketahui warga sekitar pukul 05.00 WIB.
"Dari keterangan saksi, setelah dia melaksanakan salat subuh, ia mendengar suara KA dari arah Stasiun Purwosari membunyikan klakson berkali-kali, lalu terdengar suara bruk," kata Galuh saat dihubungi wartawan, Kamis (15/12/2022).
Galuh menyebut saksi kemudian memeriksa sumber suara di sekitar bantalan rel kereta api. Saksi curiga setelah melihat adanya sandal, dan darah di sekitaran rel itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saksi menyusuri rel, dan dia melihat ada ceceran darah di sepanjang rel. Jarak sekira 25 meter, diketemukan seorang laki-laki tergeletak di sisi kanan rel," ucapnya.
Galuh mengatakan saksi kemudian memberitahukan hal itu ke warga sekitar. Kemudian warga berdatangan dan menutup jasad tersebut dengan daun pisang.
Galuh menuturkan warga melihat korban tidur di Pos Kamling Griyan RW X selama dua hari terakhir.
"Dari keterangan warga, korban pernah mengatakan kalau dia orang Klodran dan ngekos di daerah Baturan, Colomadu," ucapnya.
Untuk proses identifikasi lebih lanjut, jasad pria itu kemudian dibawa RSUD dr Moewardi Solo untuk dilaksanakan autopsi.
"Korban mengalami luka dengan kerusakan bagian kepala kurang lebih 90 persen sehingga susah untuk dikenali," pungkasnya.
(ams/rih)