Ini Alasan RSUD Ir Soekarno Brebes Belum Layani Rawat Inap Sejak Diresmikan

Ini Alasan RSUD Ir Soekarno Brebes Belum Layani Rawat Inap Sejak Diresmikan

Imam Suripto - detikJateng
Rabu, 14 Des 2022 17:16 WIB
RSUD Ir Soekarno Ketanggungan, Brebes, Rabu (14/12/2022).
RSUD Ir Soekarno Ketanggungan, Brebes, Rabu (14/12/2022). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Brebes -

Sejak diresmikan pada 24 November 2022 oleh petinggi PDIP, Djarot Saiful Hidayat, RSUD Ir Soekarno Brebes hingga kini belum menerima pasien rawat inap. Selain kekurangan SDM, rumah sakit di Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, juga belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

Belum adanya pelayanan rawat inap di RSUD itu pun dikeluhkan. Warga sekitar yang membawa keluarganya berobat disarankan oleh petugas di RSUD itu agar ke RSUD Brebes.

"Sebagai warga Ketanggungan, RSUD Ir Soekarno sangat membantu karena lokasinya dekat. Tapi sayangnya belum bisa menerima pasien rawat inap. Padahal banyak yang sudah datang untuk opname di sini," kata Yayang saat ditemui di RSUD Ir Soekarno, Rabu (14/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluhan serupa disampaikan Tarsudi (59) warga Kecamatan Ketanggungan yang akan membawa anaknya rawat inap karena sakit. Setiba di lobi rumah sakit, Tarsudi urung menurunkan anaknya yang sakit. Dia akhirnya melanjutkan perjalanan ke RS lain yang mau menerima rawat inap.

"Tak kira sudah beroperasi di sini. Ternyata belum melayani opname. Katanya hanya menerima pasien rawat jalan," kata Tarsudi.

ADVERTISEMENT

Direktur Utama RSUD Ir Soekarno, dr Ali Budiarto membenarkan soal belum adanya pelayanan rawat inap. Sejak diresmikan, Ali mengatakan, rumah sakit tipe D ini baru menerima pasien rawat jalan.

Menurut Ali, pelayanan rawat inap belum tersedia karena keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana alat.

Ali menjelaskan, rumah sakit tipe D dengan jumlah 50 bed minimal membutuhkan 150-200 orang. Adapun tenaga di RSUD itu baru 51 orang.

"Memang kami belum menerima pasien rawat inap, hanya melayani rawat jalan. Di sini jumlah SDM dan sarana dan prasarana sangat kurang," kata Ali saat dimintai konfirmasi.

Ali membeberkan lebih detail bahwa RSUD Ir Soekarno membutuhkan perawat dan bidan sekurangnya 50 orang. Saat ini baru ada 10 perawat dan enam bidan di RSUD tersebut.

Jumlah dokter umumnya baru dua orang, sedangkan standarnya lima orang. Demikian pula dokter spesialis. Menurut Ali, paling tidak ada empat dokter spesialis, yaitu spesialis penyakit dalam, anak, bedah, dan obsgyn. Saat ini baru ada dokter spesialis anak dan spesialis penyakit dalam.

"Tenaga kurang banyak, termasuk dokter dan perawat," sambung Ali.

Ali menambahkan, RSUD Ir Soekarno Brebes juga masih kekurangan tenaga apoteker, rekam medik, analis laboratorium, gizi, koki, dan radiographer.

"Apoteker kami butuh 12, tapi baru ada dua. Rekam medik butuh lima baru ada satu, tenaga analis butuh 12 baru ada satu, dan masih banyak lagi yang kurang," bebernya.

"Sarana dan prasarana baru terpenuhi lima persen, butuh banyak lagi. Juga obat-obatan, sampai hari ini masih minta ke puskesmas terdekat, rumah sakit, dan gudang farmasi," pungkas Ali.




(dil/rih)


Hide Ads