Hari Monyet Sedunia atau Monkey Day diperingati sebagian masyarakat global tiap tanggal 14 Desember atau tepat pada Rabu (14/12/2022). Berikut sejarah tentang Hari Monyet Sedunia. Buat kamu yang berminat mempelajari satwa primata, berikut tempat sekaligus profilnya.
Sejarah Hari Monyet Sedunia
Hari Monyet Sedunia bukanlah hari peringatan resmi yang dirayakan oleh negara-negara di dunia. Melansir detikJabar, sejarah Hari Monyet Sedunia berawal dari kelakar Casey Sorrow, mahasiswa seni di Michigan State University.
Secara bercanda, Casey Sorrow menandai tanggal 14 Desember di kalender temannya sebagai Hari Monyet. Selanjutnya, mereka bersama teman-teman kampusnya merayakan liburan dalam rangka Hari Monyet.
Istilah Hari Monyet pun kian populer setelah Casey Sorrow dan Eric Millikin memasukkan Monkey Day dalam karya seni dan komik online mereka. Berkat promosi secara global bersama artis lain, popularitas Hari Monyet pun mendunia.
Berawal dari itulah Hari Monyet Sedunia lalu menjadi hari libur di sejumlah negara. Di antaranya di AS, Inggris, Kanada, Thailand, Jerman, Turki, Skotlandia, Pakistan, India, Estonia, dan Kolombia.
Hari Monyet Sedunia dirayakan dengan misi bertujuan untuk melestarikan spesies monyet dan segala satwa yang berkaitan, termasuk berbagai primata seperti kera, tarsius, dan lemur.
Pusat Studi Satwa Primata di Indonesia
Kalau kamu berminat mempelajari satwa primata, silakan akses situs Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) di primata.ipb.ac.id. Di pusat studi itu kamu bisa mengakses berbagai publikasi dari hasil penelitian ilmiah seputar primata secara gratis.
Sesuai nama situsnya, Pusat Studi Satwa Primata merupakan lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPPM) dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Pusat studi ini dibentuk sejak 28 Juli 1990.
Dikutip detikJateng dari situs PSSP, ada beberapa kondisi strategis mengenai primata di Indonesia menurut PSSP LPPM IPB. Berikut 4 di antaranya:
1. Satwa primata Indonesia yang terdiri dari 35 jenis (sekarang diduga 40 jenis) dengan berbagai tipe habitatnya ikut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tngkat biodiversitas kedua di dunia.
2. Satwa primata Indonesia telah menjadi flag-spesies dalam gerakan konservasi nasional maupun menjadi payung pelestarian bioregional.
3. Berkat kesamaan filogenetiknya, satwa primata Indonesia memiliki prospek cerah sebagai hewan laboratorium/hewan model dalam program riset biomedis nasional maupun internasional bagi kesejahteraan manusia.
4. Keanekaragaman satwa primata dan ekosistemnya memberikan sumbangan luar biasa dalam pengembangan studi komparatif biologi, life science, antropologi, kedokteran, serta kualitas lingkungan hidup.
(dil/ahr)