Hari Penyu Sedunia: Sejarah, Tema, dan Cara Berpartisipasi

Hari Penyu Sedunia: Sejarah, Tema, dan Cara Berpartisipasi

Denza Perdana - detikJatim
Jumat, 23 Mei 2025 10:45 WIB
Hari Penyu Sedunia diperingati pada tanggal 16 Juni setiap tahunnya. Hari Penyu Sedunia bertujuan untuk menyoroti pelestarian hidup penyu.
Ilustrasi. Merayakan Hari Penyu Sedunia 2025. (Foto: https://www.seaturtleweek.com/)
Surabaya -

Setiap 23 Mei, dunia memperingati Hari Penyu Sedunia (World Turtle Day). Ini adalah momen penting meningkatkan kesadaran global tentang perlindungan penyu, salah satu spesies laut tertua yang menghadapi ancaman serius akibat ulah manusia.

Serba-serbi Hari Penyu Sedunia

Sejarah Hari Penyu Sedunia

Hari Penyu Sedunia pertama kali diinisiasi American Tortoise Rescue (ATR) pada tahun 2000. Tujuannya sederhana namun mendalam, yakni mengajak masyarakat dunia lebih peduli pada keberlangsungan hidup penyu dan kura-kura, baik di laut maupun di darat.

Sejak itu, peringatan ini menjadi momentum tahunan yang dirayakan dengan kampanye edukatif, pelepasan tukik, dan berbagai aksi konservasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari situs resmi worldturtleday.org, tahun ini peringatan Hari Penyu Sedunia memasuki usia ke-25 dengan tema "Dancing Turtles Rock!"

Pada 2025 ini ATR mengajak masyarakat merayakan Hari Penyu Sedunia dengan melindungi penyu dan habitatnya secara lebih kreatif dan bersemangat.

ADVERTISEMENT

Indonesia Rumah bagi 6 Spesies Penyu

Dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia menjadi habitat penting bagi 6 dari 7 spesies penyu yang ada di dunia. Sayangnya, negeri maritim ini juga menjadi salah satu titik panas perdagangan ilegal penyu dan telurnya.

Di Bali, penyu hijau sempat menjadi bagian dari tradisi kuliner dan upacara adat. Meski saat ini praktik itu menurun drastis berkat kerja keras komunitas konservasi dan regulasi yang ketat, tapi tantangan tetap ada.

Pada Januari 2025, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali menggagalkan penyelundupan 29 ekor penyu hijau di Jembrana. Sebanyak 19 ekor berhasil dilepasliarkan sedangkan sisanya dirawat intensif.

Sementara di Jawa Timur, Taman Nasional Meru Betiri, Pantai Sukamade menjadi lokasi penting bagi peneluran penyu. Kabar baiknya ada 4 spesies penyu tercatat bertelur di sana, dan upaya konservasi terus dilakukan petugas dan relawan.

Cara Berpartisipasi di Hari Penyu

Merayakan Hari Penyu Sedunia tak harus turun ke laut. Masyarakat umum bisa berkontribusi melalui sejumlah hal sederhana tetapi bisa berdampak besar seperti berikut ini.

1. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang sering berakhir di laut

2. Mendukung produk ramah lingkungan dan tidak membeli oleh-oleh berbahan dasar penyu

3. Mengikuti atau menyebarkan kampanye edukasi di media sosial

4. Berpartisipasi dalam program adopsi tukik yang diadakan berbagai organisasi konservasi

Bagi yang ingin lebih terlibat, banyak komunitas lokal seperti Yayasan Penyu Indonesia, Bali Sea Turtle Society, dan WWF Indonesia yang membuka kesempatan relawan dalam membantu pelestarian penyu secara langsung.

"Melalui penelitian, edukasi, dan keterlibatan masyarakat, kami berupaya memastikan kelangsungan hidup penyu di habitat alaminya," demikian penjelasan Yayasan Penyu Indonesia dalam situs resminya.

Penyu bukan hanya ikon fauna laut, dia juga penjaga keseimbangan ekosistem. Tanpa penyu, populasi ubur-ubur bisa meledak dan padang lamun bisa rusak sehingga rantai makanan laut yang kompleks terganggu.

Maka menjaga penyu berarti menjaga laut, dan menjaga laut berarti menjaga kehidupan kita. Hari Penyu Sedunia menjadi pengingat tidak ada makhluk laut yang terlalu kecil untuk diperjuangkan, dan tak ada kontribusi yang terlalu sepele untuk dilakukan.




(dpe/abq)


Hide Ads