Video yang memperlihatkan seorang wanita yang marah-marah dan memprotes pembagian bantuan sosial (bansos) menuai sorotan di media sosial. Video itu ramai dibahas di media sosial warga Wonogiri.
Pantauan detikJateng, Jumat (2/12/2022), video itu berdurasi 29 detik. Video itu viral di sejumlah akun TikTok seperti @ad1sm, @we...surabaya dan @thedailyquran22.
"Warga Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri marah-marah karena kebanyakan orang yang dapat bansos adalah orang mampu," tulis keterangan video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video itu memperlihatkan seorang wanita berjilbab cokelat mempertanyakan soal bansos diberikan kepada orang yang mampu. Sedangkan orang yang tidak mampu justru tidak mendapat bansos.
Dari informasi yang dihimpun detikJateng, ibu-ibu yang viral itu bernama Widiyatin (57) warga Trukan, Kelurahan Pagutan, Kecamatan Manyaran. Video itu direkam di Kantor Kecamatan Manyaran pada Rabu (30/11) lalu.
Widiyatin menjelaskan, aksi protes yang dia lakukan itu berawal saat Saginem (ibu Widiyatin) kehabisan minyak gosok dan merasakan pusing. Kala itu dia mengaku tidak punya uang dan beriat meminjam kepada penerima bansos.
"Saat itu saya cari utangan dari orang-orang yang baru saja dapat bansos. Mau utang Rp 10 ribu tidak boleh. Saya sudah bilang kalau besok mau saya jualkan ayam," kata Widiyatin kepada wartawan di rumahnya, Jumat (2/12).
Widiyatin mengaku kecewa. Dia lalu mempertanyakan orang lain yang dinilai lebih mampu justru mendapatkan bansos dibandingkan dirinya.
"Mungkin saat itu ada setan masuk. Akhirnya saya ke kecamatan (kantor), naik sepeda ontel. Jaraknya sekitar 3 kilometer," ungkap dia.
Setibanya di Kantor Kecamatan Manyaran itu, Widiyatin sempat bertanya siapa saja penerima bansos. Dia lalu masuk ke area pembagian bansos.
"Di situ petugas saya unek-unekke (marahi). Saya memang marah-marah saat itu. Intinya saya marah kenapa yang dapat (bantuan) kok yang sugih-sugih (kaya) padahal yang membutuhkan kan banyak, misalnya anak yatim," terangnya.
"Saya memang orang nggak punya tapi saya mandiri, ora njagakke. Pas saya dapat bantuan, saudara saya beri," sambung Widiyatin.
Widiyatin mengaku pernah mendapatkan bantuan beberapa bansos dari pemerintah, baik berupa uang maupun beras dan barang lainnya. Berdasarkan ingatannya, bantuan itu dia terima saat pandemi COVID, tapi saat ini dia sudah tidak menerima bansos.
Widiyatin pun mengaku tidak tahu aksinya saat marah-marah itu viral. Widiyatin bahkan tidak tahu makna dari viral itu. Dia mengaku baru tahu videonya beredar ketika ada pemuda yang memperlihatkan rekaman video itu kepada dirinya.
"Setelah viral banyak orang datang ke rumah untuk memberi bansos. Saya tidak mengira bisa dapat bantuan. Niatnya tidak mau minta bantuan, cuma menyampaikan unek-unek saya ke pengurus bantuan. Ya pangapunten (maaf), yang jelas bansos harusnya bisa diberikan kepada orang yang tepat," terang Widiyatin.
Selangkapnya di halaman sebaliknya....