Sebagian wilayah Kota Pekalongan hari ini kembali terendam banjir. Banjir terjadi di Kelurahan Tirto, Pekalongan Barat, dan Kelurahan Panjang Wetan, Pekalongan Utara.
Plt Kepala BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha mengatakan banjir kali ini dipicu oleh tingginya air pasang.
"Bukan karena tanggul jebol, tapi yang terjadi adalah gelombang pasang masuk ke sungai dan melimpas ke permukiman warga," kata Dimas Arga saat ditemui detikJateng, Jumat (2/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk wilayah Tirto dari limpasan air Sungai Meduri. Sedangkan di Kelurahan Panjang Wetan karena limpasan Sungai Loji," imbuh Dimas.
Menurut prediksi BMKG, kata Dimas, puncak air pasang di Kota Pekalongan terjadi pada Jumat (2/12) pukul 03.00 WIB.
"Air mulai masuk ke dua muara sungai besar yaitu Sungai Meduri maupun Sungai Loji, kemudian melimpas dan menggenangi permukiman warga. Khususnya warga di Kelurahan Tirto dan di Kelurahan Panjang Wetan," jelasnya.
Dimas menambahkan, limpasan air itu berangsur surut dan berhenti pada pukul 07.00 WIB.
"Tapi masih menyisakan genangan di jalan-jalan dan sebagian permukiman warga di Kelurahan Tirto, terutama di Gang 14, 15 dan 16, karena memang berada di cekungan," ujar Dimas.
Limpasan air sungai menyebabkan genangan air sekitar 30-50 sentimeter di wilayah dua kelurahan itu. Sebagian warga Kelurahan Tirto saat ini mengungsi di aula Kelurahan Tirto, Pekalongan Barat.
Salah satu pengungsi, Muslehah (48) warga RT 02 RW 04, Tirto, mengatakan air masuk ke rumahnya sekitar pukul 03.00 WIB.
"Air sangat cepat masuknya, jam 03.00 WIB lebih (dini hari). Saya langsung cepat-cepat keluar. Air sudah setinggi segini (di atas lutut)," kata Muslehah.
Muslehah mengungsi di aula Kelurahan Tirto karena takut tinggal sendirian di rumahnya.
(dil/ams)