Suasana Terkini Banjir Rob Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Air Mulai Surut

Suasana Terkini Banjir Rob Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Air Mulai Surut

Afzal Nur Iman - detikJateng
Jumat, 02 Des 2022 10:38 WIB
Banjir mulai surut di sebagian kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, namun sebagaian lain air masih tinggi, Jumat (2/12/2022) pukul 09.50 WIB.
Banjir mulai surut di sebagian kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, namun sebagian lain air masih tinggi, Jumat (2/12/2022) pukul 09.50 WIB. Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Banjir rob menggenangi kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pagi ini. Kondisi terkini di beberapa area pelabuhan, genangan air sudah surut dan mengering.

Pantauan detikJateng, Jumat (2/12/2022) pukul 09.40 WIB, di kawasan industri Lamicitra di Pelabuhan Tanjung Emas tak ada genangan air seperti yang terlihat di depan pelabuhan. Meski begitu, karyawan di sana memilih berjalan kaki atau menumpang truk untuk berangkat atau pulang kerja.

Genangan air di sebagian jalan di pelabuhan juga sudah surut. Jalan yang mulai surut genangan airnya ada di sebelah barat atau jalan keluar pelabuhan. Dari jalan itu hingga pos 4 pelabuhan air sudah surut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan di sisi timur atau jalan masuk ke pelabuhan masih tergenang air cukup tinggi.

Salah satu pegawai di kawasan industri Lamicitra, Nur Kosiah (40), mengatakan area kawasan Lamicitra memang kering alias tak terkena banjir sejak dia tiba di sana pagi tadi.

ADVERTISEMENT

"Lamicitra nggak ada apa-apa, nggak ada air kok, kering semua sampai sana," kata Nur.

Namun tempatnya bekerja mengalami mati listrik sehingga para pekerja dipulangkan. Dirinya pulang dengan berjalan kaki karena motornya diparkir di depan pelabuhan agar tidak kebanjiran.

"Kering di sana, cuma ini kan mati lampu, nah kita suruh nunggu tapi nggak nyala juga makanya disuruh pulang," lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Retno Widyaningsih, mengatakan banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang disebabkan oleh air laut pasang ditambah dengan curah hujan tinggi.

"Kebetulan minggu ini adalah fase (air) pasang. Kita sudah mengeluarkan peringatan dini dari tanggal 30 (November) kemarin," kata Retno saat dihubungi wartawan hari ini.

Retno mengatakan pagi ini air sebenarnya sudah surut. Dia menduga banjir di pelabuhan karena adanya penambahan dari curah hujan tinggi pada dini hari tadi.

"Jadi sebenarnya terjadi dini hari, sebenarnya ini sudah mulai surut, cuma ada penambahan curah hujan cukup signifikan. Nah itu mungkin menambah air pasang pagi ini," jelasnya.

"Kalau pasangnya tadi malam, tertinggi jam 03.00 WIB pada ketinggian 190 cm, yang kita amati di pelabuhan, tingginya sampai 190 cm," imbuh dia.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads