Baznas Bahas Tata Cara Zakat untuk YouTuber, Berapa Besarannya?

Baznas Bahas Tata Cara Zakat untuk YouTuber, Berapa Besarannya?

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Rabu, 30 Nov 2022 14:27 WIB
Ketua Baznas RI, Noor Achmad memberikan keterangan pers di acara The 6th Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) an International Zakat Confernce, Rabu (30/11/2022).
Ketua Baznas RI, Noor Achmad memberikan keterangan pers di acara 'The 6th Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) an International Zakat Confernce', Rabu (30/11/2022). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sedang membahas terkait tata cara pengumpulan zakat beserta mekanismenya dari berbagai sektor. Antara lain pertanian, pertambangan, hingga YouTuber.

Hal itu diungkapkan Ketua Baznas RI, Noor Achmad dalam sesi jumpa pers acara 'The 6th Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) an International Zakat Confernce' yang digelar di Rektorat Kampus UIN Walisongo Semarang.

"Jadi misalnya zakat pertambangan, mau 20 persen atau 2,5 persen? Kemudian zakat YouTuber bagaimana?" kata Noor Achmad di Rektorat Kampus UIN Walisongo Semarang, Rabu (30/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebutkan potensi zakat di Indonesia mencapai Rp 327 Triliun per tahun, namun untuk tahun 2022 ini sampai Oktober baru Rp 20 triliun dari target hingga akhir tahun Rp 26 triliun.

"Secara nasional laporan yang baru masuk 70 persen hingga bulan Oktober, Insyaallah (tahun ini) mencapai target. Rata-rata per tahun naik 30 persen, tahun 2023 targetnya Rp 33 triliun," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Oleh sebab itu setelah pihak Baznas ketika bersama Wapres RI bertemu dengan Bayt Zakat dan Sedekah Mesir maka zakat di sektor-sektor tersebut dianggap penting untuk ditata.

"Kata Menteri Wakaf di Mesir, jangan jadi volunter tapi harus mandatori," tegasnya.

Selain itu dibahas juga soal potensi zakat yang disalurkan dari Singapura ke Indonesia. Ternyata tidak sedikit zakat dan kurban dari negara tetangga itu. Diharapkan zakat atau kurban tersebut bisa menjadi zakat produktif bagi para penerima zakat atau mustahik untuk dikembangkan jadi peternakan.

"Jadi nanti yang bayar zakat dari Singapura, ini bisa jadi upaya pengentasan kemiskinan, nantinya dari mustahik jadi muzakki (pemberi zakat)," kata pimpinan Baznas RI lainnya, Zainulbahar Noor.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi yang membuka acara secara daring mengatakan zakat telah berperan dalam pembangunan. Maka memang perlu didiskusikan tata kelola zakat seperti yang digelar dalam ICONZ 2022.

"Kita perlu mendiskusikan bagaimana tata kelola zakat ini. Sinergi dan kerja sama menjadi sebuah keniscayaan guna mendukung optimalisasi pengelolaan zakat. Di sinilah urgensi kerja sama perlu kita kembangkan baik di level nasional maupun internasional," kata Zainut.

Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) di sela acara mengatakan dirinya usul agar Ketua Baznas pusat juga bisa merangkap Ketua MUI. Hal itu untuk melancarkan program yang dibahas dan serta pembahasan fatwanya. Gus Yasin menyebut di Jateng sudah dilakukan dimana Ahmad Darodji menjabat Ketua MUI Jateng dan Baznas Jateng.

"Jadi kalau mau keluar program-program bisa cepat (keluar fatwa). Menarik kalau bisa digabung," kata Gus Yasin.




(aku/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads