Polres Boyolali telah menerima laporan kasus penganiayaan di PA Karaoke Boyolali yang videonya viral di media sosial. Polisi berjanji akan memproses kasus itu sesuai prosedur.
"Kemarin kami sudah menerima pengaduan dari korban dan penyidik Satreskrim akan menindaklanjuti laporan tersebut," kata Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin kepada detikJateng, Rabu (23/11/2022).
Penyidik, jelas Asep, selanjutnya akan melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi. Selain itu juga mengumpulkan barang bukti dan petunjuk lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan proses sesuai prosedur," tegas Asep.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Boyolali AKP Donna Briadi membenarkan kasus penganiayaan yang videonya viral itu terjadi di PA Karaoke Boyolali, Jalan Perintis Kemerdekaan, atau jalur lingkar selatan, Siswodipuran, Boyolali Kota. Kejadiannya pada Senin (20/11) malam.
Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Berdasarkan laporannya, para pelaku pada malam itu hendak karaoke di PA tersebut.
"Intinya orang itu (pelaku) mau karaoke di situ, terus nggak ada ruang (room), tempatnya full. Cuma dia memaksa untuk disediakan tempat padahal full. Menurut laporan awal yang kita terima seperti itu," jelas Donna.
Untuk terduga pelaku diperkirakan lebih dari satu orang. Menurut Donna, yang dilaporkan sekitar dua orang terduga pelaku.
"Sesuai laporan terduganya sih dua, tapi kan belum tahu nanti bisa berkembang atau memang tetap berdua. Berdasarkan hasil pemeriksaan nanti," imbuh dia.
"Ini masih lidik," tandasnya.
Sebelumnya, Supervisor PA Resto & Family Karaoke Boyolali Asharri mengungkapkan peristiwa itu terjadi pada Senin (21/11) malam. Kala itu sekelompok orang protes karena tidak mendapatkan room karaoke.
"Karena kita room nggak terlalu banyak, beberapa sudah terisi dan nggak ready. Mereka nggak percaya kalau memang roomnya itu nggak ada buat mereka gitu lho, mereka langsung naik diantarkan satpam," kata Asharri saat ditemui di lokasi, Rabu (23/11).
Begitu turun rombongan itu justru mengamuk. Lalu terjadi penganiayaan terhadap lima staf PA Karaoke Boyolali.
"Habis mereka keluar itu langsung ternyata ada anggota TNI sama warga sipil. Jadi yang ngamuk-ngamuk di sini itu kurang lebih 4 orang," terangnya.
Setelah mengamuk, Asharri mengatakan, dua orang itu lalu keluar. Dia menduga dua orang sipil yang mengamuk pertama kali itu datang berombongan.
"Kemungkinan itu rombongan, yang masuk dua (orang) dulu untuk menanyakan room masih terisi atau nggak. Karena (room) sudah terisi semua, mereka nggak percaya terus naik ke atas," papar Asharri.
Akibat peristiwa itu, tiga staf dilarikan ke rumah sakit. Satu di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
(rih/apl)