Massa buruh yang bergabung dalam Serikat Pekerjaan Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa jelang diumumkannya Upah Minimum Provinsi (UMP) 2023 hari ini. Mereka mengawal agar tuntutan mereka terpenuhi.
Unjuk rasa dilakukan di Jalan Pahlawan, Semarang, tepatnya di depan kantor Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Mereka berorasi mengungkapkan tuntutannya sembari membawa sejumlah poster tulisan.
Ada sekitar 13 perwakilan buruh masuk ke kantor Gubernur Jawa Tengah untuk beraudiensi dengan pihak Pemprov Jateng. Hingga pukul 14.48 WIB massa yang menunggu di luar pagar masih meneriakkan tuntutan sembari menyalakan lagu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu buruh yang datang dari Jepara, Subandi, mengatakan mereka menuntut UMP dan UMK naik 13 persen. Hal itu karena ada dampak dari kenaikan harga BBM yang memengaruhi biaya kebutuhan hidup.
"Kami mintanya 13 persen. Ini ada dampak kenaikan harga BBM. Kalau di bawah itu kita minim sekali," ujar Subandi di lokasi, Senin (21/11/2022).
![]() |
Subandi menegaskan agar tuntutan itu dipenuhi karena pengalaman UMK tahun 2022 hanya naik sedikit dari 2021. Hal itu dinilai sangat memberatkan sementara harga-harga naik.
"Jangan sampai seperti tahun kemarin, ada naik cuma Rp 1.400. Kita ke toilet saja bayarnya Rp 2.000," ujarnya.
Sementara itu berbagai poster tulisan ditempel di pagar kawat berduri yang dipasang pihak keamanan di lokasi. Poster tersebut tertulis berbagai macam tulisan, termasuk tulisan nyeleneh antara lain 'Demi rakyat aku rela skincareku ambyar', 'Jutaan buruh jomblo karena upah murah takut nikah', 'Cendol dawet 500an, aturan ruwet kami turun ke jalan'.
Selama aksi, lalu lintas dilakukan rekayasa yaitu Jalan Pahlawan lajur barat atau menuju Simpang Lima ditutup usai Mapolda Jateng. Sedangkan lajur timur diberlakukan contraflow sehingga lalu lintas tetap lancar.
Baca juga: Sultan Bakal Umumkan UMK Jogja 2023 Desember |
(rih/aku)