Dapur umum muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Desa Gonilan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo menyajikan menu khas Solo berupa tengkleng kambing. Dua ekor kambing disajikan untuk peserta dan penggembira muktamar.
"Ada menu tengkleng hari ini untuk acara puncak. Kambing ada dua ekor yang dimasak," jelas Lilik Tri Prihatini, koordinator dapur umum muktamar, kepada detikJateng di lokasi, Sabtu (19/11/2022) siang.
Menurut Lilik, dua ekor kambing tersebut berasal dari donasi masyarakat yang berniat sedekah. Kebetulan bersamaan dengan momen muktamar.
"Kebetulan ada event muktamar, momennya tepat sehingga disedekahkan untuk peserta dan penggembira," terang Lilik.
Menurut Lilik, sebenarnya estimasi awal untuk dapur umum utama tersebut hanya menyiapkan 4.500 porsi. Tetapi ternyata jumlah yang membutuhkan konsumsi naik berlipat.
"4.500 porsi per hari tapi tambah menjadi 7.500 per hari, ini di luar perkiraan. Alhamdulillah logistik tidak ada kendala karena bahan melimpah," papar Lilik.
Untuk puncak muktamar hari ini, sambung Lilik, dapur umum mengerahkan 250 orang. Ditambah 25 orang dari sekolah siaga bencana dari Malang, Jawa Timur.
"Hari ini mendapat tambahan personel 25 orang dari sekolah siaga bencana dari Malang. Total 250 orang ditambah 25 orang menjadi 275 orang yang dibagi tim makan malam , pagi dan siang," jelas Lilik.
Relawan dapur umum, imbuh Lilik, berasal dari kabupaten/kota di eks Karesidenan Surakarta bersama masyarakat. Animo peserta tahun ini luar biasa.
"Animo luar biasa karena naik dua kali lipat dari perkiraan. Untuk distribusi diambil per kelompok karena tidak mungkin kita distribusikan ke semua lokasi," ujar Lilik.
Untuk beras, tambah Lilik, juga melimpah karena ada support dari kader di PDM Sragen yang menyedekahkan 1 ton beras. Selama dibuka, dapur umum 24 jam bekerja.
"Kita 24 jam kegiatannya. Tapi dibagi tim makan malam, pagi dan siang," ujar Lilik.
Lihat video 'Jokowi di Muktamar Muhammadiyah: Ruang Syiar Islam di RI Terbuka Lebar':
Selengkapnya di halaman berikutnya...
(apl/ams)