Murka DPRD Sragen gegara Guru SMAN 1 Sumberlawang Tak Jujur soal Perundungan

Round-Up

Murka DPRD Sragen gegara Guru SMAN 1 Sumberlawang Tak Jujur soal Perundungan

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 17 Nov 2022 07:30 WIB
Komisi IV DPRD Sragen memanggil guru SMAN 1 Sumberlawang yang disebut memarahi siswinya karena tak berjilbab. Oknum guru itu datang ke DPRD didampingi Kepala SMAN 1 Sumberlawang, Rabu (16/11/2022).
Komisi IV DPRD Sragen memanggil guru SMAN 1 Sumberlawang yang disebut memarahi siswinya karena tak berjilbab, Rabu (16/11/2022).
Solo -

Komisi IV DPRD Sragen memanggil guru matematika SMAN 1 Sumberlawang yang disebut memarahi siswinya karena tak berjilbab. Audiensi ini berakhir dengan mulus. Guru bernama Suwarno itu membantah telah melakukan perundungan kepada siswi berinisial S.

Namun kondisi berubah ketika Komisi IV mendapatkan rekaman suara yang berisi momen pria diduga Suwarno itu tengah memarahi siswinya. Komisi IV pun mensinyalir Suwarno tak jujur dalam memberikan keterangan.

Sayang, rekaman itu diperoleh setelah audiensi itu berakhir. Komisi IV menegaskan akan memanggil ulang Suwarno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suwarno Penuhi Panggilan DPRD

Pertemuan antara Komisi IV DPRD Sragen dengan pihak SMAN 1 Sumberlawang itu digelar di gedung Serba Guna DPRD Sragen Rabu (16/11/2022) pukul 08.00 WIB. Tampak guru matematika Suwarno, didampingi Kepala Sekolah SMA N 1 Sumberlawang, Suranti Tri Umiatsih, dan perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pendidikan Kabupaten Sragen, menemui anggota Komisi IV, yang dipimpin ketua komisi Sugiyamto.

Suwarno menceritakan kejadian saat dia meyuruh S memakai jilbab. Dia mengaku tak ada niatan untuk memaksa siswinya menggunakan jilbab.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak menyebut secara individu. Saya hanya memberi nasihat secara umum," kata Suwarno kepada anggota Komisi IV DPRD Sragen, Rabu (16/11).

Bantah Marahi Siswi gegara Tak Berjilbab

Suwarno menuturkan S merupakan anak yang pintar dan berprestasi. Dia mengaku tidak mempermasalahkan siswinya tidak memakai jilbab.

Suwarno berdalih hanya menjelaskan hukum memakai jilbab secara umum. "Saya tidak menegur S, tidak," ucapnya.

Dia menekankan tidak memaksa S, melainkan hanya mengingatkan. Menurutnya, memakai jilbab merupakan kesadaran diri sendiri.

"Saya tidak ada rasa benci atau dendam kepada anak dan Pak Agung, baik sebelum kejadian, maupun sesudah kejadian," kata dia.

Komisi IV Terima Rekaman Suara

Komisi IV DPRD Sragen menerima rekaman suara diduga momen perundungan guru matematika SMAN 1 Sumberlawang kepada salah satu siswinya yang tak berjilbab. Berdasarkan rekaman tersebut, Komisi IV menilai ada indikasi perundungan yang diduga dilakukan guru bernama Suwarno itu.

Dalam audiensi dengan pihak SMAN 1 Sumberlawang hari ini, Ketua Komisi IV DPRD Sragen Sugiyamto sempat berpesan agar Suwarno memberikan keterangan jujur. Pasalnya pihaknya menerima informasi bahwa ada rekaman suara yang diduga merekam momen perundungan itu.

"Saat audiensi kami menerima informasi (perundungan) itu direkam. Hanya tadi saya belum dapatkan rekamannya. Sehingga tadi kami berpesan agar Pak Suwarno memberi keterangan sejujurnya," ujar Sugiyamto, dihubungi detikJateng, Rabu (16/11).

Usai audiensi selesai, Sugiyamto baru mendapatkan rekaman yang dimaksud. Setelah didengarkan, ternyata isi rekaman berbeda dengan keterangan Suwarno.

Isi rekaman itu disebut Sugiyamto berbeda dengan keterangan Suwarno. Simak di halaman selanjutnya...

Isi Rekaman Beda dengan Keterangan Suwarno

Dalam rekaman itu, pria yang diduga Suwarno itu terdengar berbicara dengan nada keras. Dan arah pembicaraan Suwarno dalam rekaman tersebut ditujukan ke satu siswa yakni S. Sugiyamto menyebut, dari rekaman itu menguatkan indikasi perundungan yang dilakukan Suwarno.

"Sekarang rekaman sudah saya pegang. Setelah saya dengarkan ternyata nadanya keras, sempat ditujukan ke satu orang (siswi S)," kata Sugiyamto.

"(Kategorinya) Masuk perundungan," imbuhnya.

Komisi IV Jadwalkan Pemanggilan Ulang

Oleh karena itu, Komisi IV DPRD Sragen akan kembali memanggil Suwarno. Pihaknya menilai Suwarno tidak memberikan keterangan yang jujur. Pemanggilan ini dijadwalkan pekan depan.

"Panggil ulang, minggu depan. Karena kami merasa ada keterangan tidak sesuai, 50-an persen ada yang sesuai, ada yang tidak," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(aku/ahr)


Hide Ads