Round-Up

Fakta-fakta Terkini Guru Rundung Siswi SMA 1 Sumberlawang gegara Tak Berjilbab

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 12 Nov 2022 07:00 WIB
Agung Purnomo mengadu ke Polres Sragen soal anaknya yang dimarahi guru gegara tak berjilbab, Rabu (9/11/2022) (Foto: dok. Istimewa)
Solo -

Seorang siswi SMAN 1 Sumberlawang Sragen berinisial S diduga mendapatkan perundungan dari guru matematikanya. Gara-garanya, guru matematika bernama Suwarno itu menegur S karena tak mengenakan jilbab.

Orang tua S, Agung Purnomo mengadukan dugaan perundungan ini ke Polres Sragen. Agung menyebut anaknya mengalami tekanan psikis karena S dimarahi di depan kelas. Dampaknya S pun tak mau berangkat ke sekolah.

Guru bernama Suwarno itu kemudian meminta maaf kepada pihak orang tua siswi. Namun orang tua S masih menuntut adanya ruang diskusi agar anaknya dapat kembali bersekolah dengan nyaman, serta memastikan kejadian sama tak terulang.

Berikut fakta-fakta terkini kasus guru rundung siswi SMAN 1 Sumberlawang gegara tak berjilbab, dirangkum oleh detikJateng.

S Dibully Kakak Kelas-Ogah Sekolah

S sampai sekarang enggan masuk sekolah karena masih merasa takut.

Orang tua S, Agung Purnomo (47), mengungkapkan usai kejadian tersebut sang anak sempat mau untuk berangkat ke sekolah. Namun, karena diduga dibully oleh kakak kelas, S minta dijemput pulang dan enggan masuk sekolah lagi.

"Habis kejadian itu tak rayu-rayu mau masuk lagi. Terus dibully kakak kelasnya. Terus WhatsApp saya minta dijemput, sampai sekarang nggak mau sekolah," kata Agung, Jumat (11/11/2022).

Agung mengungkapkan anaknya yang berada di sekolah tersebut ada dua dan duduk sebangku. Karena juga merasa takut, saudara S juga tidak ikut masuk sekolah.

"Nggak berani juga, karena mereka dianggap keluarga ya," ucapnya.

S Tak Hanya Sekali Dirundung

Agung mengungkapkan, putrinya tersebut tidak sekali saja mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan. Bahkan, sebelum mendapatkan teguran dari dari guru Matematika, S sudah dibully oleh kakak kelas.

Kejadian itu, kata Agung, terjadi bahkan sebelum kasus teguran guru itu terjadi. Agung menceritakan, dugaan kasus perundungan terjadi sejak awal masuk sekolah yakni dengan menanyai apa agamanya dan alasan tidak memakai jilbab.

"Kedua saat jam kosong, anak saya yang satu meja disamperin kakak kelas ditanyai, sebelahmu agamanya apa kok nggak berjilbab," ucapnya, Jumat (11/11/2022).

Terakhir, lanjut Agung, teguran mengenai pemakaian jilbab dilakukan oleh guru matematika yakni Suwarno saat jam pelajaran.

Teman Sekelas Beri Dukungan

Teman kelas memberikan dukungan semangat kepada S dengan berkirim surat. Surat tersebut diberikan kepada S pada Sabtu (5/11) lalu.

Ayah S, Agung Purnomo (47), mengatakan surat tersebut diberikan langsung oleh teman-teman anaknya. "Saat ke sini itu hari Sabtu, saya dan istri punya kegiatan, jadi nggak ketemu teman-teman anaknya," kata Agung, Jumat (11/11/2022).

Isi surat tersebut di antaranya "Jangan lupa besok senin berangkat sekolah ya", "Semoga masalah cepat selesai ya, jangan lupa makan dan tidur yang cukup, kalau habis makan jangan lupa ber** wkwk, ditunggu di sekolah ya, semangat kalian, love you", "Semangat ya cantik jangan dipikirkan ucapan orang lainnya, tetap jadi pribadi sendiri dan oh ya cepat balik ya, selamat istirahat".

Agung menyebut dengan adanya surat dan dukungan dari teman sekelas itu menandakan bahwa putrinya mudah bergaul dengan teman sekelas.

"Iya tu keringanan teman-teman sendiri, mereka ke sini langsung. Kalau banyak dukungan berarti anak saya ini tidak punya musuh dengan teman kelasnya," ucapnya.

Tak Selesai di Kata Maaf

Agung mengaku sudah memaafkan guru itu. Maaf tersebut diberikan oleh Agung baik secara pribadi maupun yang telah diperbuat.

Hanya saja, Agung menegaskan bahwa persoalan tersebut tidak selesai hanya dengan kata maaf. Menurutnya, persoalan perundungan karena tidak memakai jilbab itu harus ada solusinya.

"Sudah saya maafkan secara pribadi atau secara apapun. Cuma masalahnya ini PR (pekerjaan rumah) kita bareng," kata Agung saat ditemui di kediamannya, Jumat (11/11/2022).

Agung menginginkan agar kasus perundungan tidak kembali terulang terutama di dunia pendidikan. Ia juga menginginkan adanya pertemuan antara sekolah dan dirinya secara langsung.

"Biar ini tidak terjadi lagi dan membahas jangan sampai melebar ke mana-mana, tapi nyatanya melebar kan. Dan jadi berhari-hari," ucapnya.

Kakak S ternyata juga pernah dirundung gegara tak berjilbab, simak di halaman selanjutnya...




(aku/dil)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork