Lekat dengan Mitos Genderuwo, Pohon Kepuh Ternyata Punya Sederet Manfaat

Lekat dengan Mitos Genderuwo, Pohon Kepuh Ternyata Punya Sederet Manfaat

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 07 Nov 2022 16:42 WIB
Pohon kepuh.
Foto: dok DLHK DIY
Solo -

Pohon kepuh merupakan jenis pohon yang banyak ditemukan di tempat-tempat yang terkesan angker, seperti pemakaman, punden ataupun tempat-tempat yang jarang dikunjungi manusia. Hal inilah yang mungkin menyebabkan pohon ini banyak dimitoskan dihuni oleh makhluk gaib seperti genderuwo.

Apalagi pohon kepuh juga memiliki perawakan atau habitus sebagai pohon yang tinggi, dengan ukuran batang dan cabang-cabang yang besar, yang kemudian menambah kesan seram pohon ini. Namun ternyata pohon ini juga menyimpan beragam manfaat.

Dikutip dari laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kepuh merupakan salah satu jenis pohon yang ditemukan di DIY. Jenis pohon ini sudah sangat langka, mungkin karena kesan angkernya sehingga masyarakat jarang mau menanamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di DIY, masih ada beberapa lokasi yang masih dapat ditemukan pohon kepuh ini. Antara lain di Dusun Bobung Desa Nglanggeran, Patuk Gunungkidul, Desa Ngeposari Semanu Gunungkidul, petak 19 Tahura Bunder Gunungkidul.

Dalam laporan yang disusun oleh Muhammad Taufik J Purwanto dan Tim Seksi Konservasi Sumber Daya Alam DLHK DIY ini juga disebutkan beberapa nama lokal pohon kepuh, di antaranya halumpang (Batak), kepoh, koleangka (Sunda), kepohkepoh, jangkang (Jawa), jhangkang, kekompang (Madura), kepah, kekepahan (Bali), kepoh, kelompang, kapaka, wuka, wukak (NTT), bungoro, kalumpang (Makasar), alumpang, alupang, kalupa (Bugis ), kailupa furu, kailupa buru (Maluku Utara).

ADVERTISEMENT

Kepuh sering didapati di hutan-hutan dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl. Terutama di wilayah yang agak kering.

Secara taksonomi, kepuh masuk golongan species Sterculia foetida, genus sterculia, famili malvaceae, ordo malvales, kelas magnoliopsida, dan divisi magnoliopyta atau angiosperma. Secara morfologis tanaman kepuh mempunyai ciri-ciri berhabitus besar mampu tumbuh dengan ketinggian 40 meter, dan berakar banir dengan ukuran yang cukup tinggi.

Ciri selanjutnya daun bertipe majemuk menjari, bertangkai 12,5-23 cm, berkumpul di ujung ranting. Anak daun berjumlah 7-9, jorong lonjong dengan ujung dan pangkal meruncing. Kemudian bunganya majemuk dalam malai dekat ujung ranting, panjang 10-15 cm, hijau atau ungu pudar.

Kelopak bunga berbagi-5 laksana mahkota, taju hingga 1,3 cm. Buah bumbung besar, lonjong gemuk, 7,6-9 x 5 cm, berkulit tebal, merah terang, akhirnya mengayu.

Biji 10-15 butir per buah, kehitaman, melekat dengan aril berwarna kuning, 1,5-1,8 cm panjangnya. Kuli kayu bertekstur sedang, berwarna putih kehitaman atau keabu abuan, kayu gubal berwarna putih, kayu teras bergaris-garis berwarna kuning bertekstur halus.

Simak sederet manfaat pohon kepuh di halaman selanjutnya...

Manfaat Pohon Kepuh

Bagian kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi ringan pada rumah antara lain gordin, rangka plafon, risplang dan papan cor. Pemanfaatan lain dari bagian kayunya antara lain untuk membuat perahu, peti mati, dan mebel. Daun-daunnya konon digunakan untuk mengobati demam, mencuci rambut, dan sebagai tapal untuk meringankan sakit pada kaki dan tangan yang terkilir atau patah tulang.

Kulit buahnya yang tebal dibakar hingga menjadi abu, dan digunakan untuk memantapkan warna yang dihasilkan oleh kesumba. Air rendaman abu ini juga digunakan sebagai obat penyakit kencing nanah.

Biji kepuh dulu juga acap dikempa untuk diambil minyaknya, yang berguna sebagai minyak lampu, minyak goreng, sebagai malam untuk membatik. Mengandung senyawa racun, biji ini juga dimanfaatkan sebagai obat (bahan jamu). Biji kepuh juga mempunyai potensi untuk pembuatan bio diesel.

Halaman 2 dari 2
(aku/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads