Gang Gendruwo di Dusun Kedungbanteng, Kalurahan Temon Kulon, Kapanewon Temon, Kulon Progo, dikenal memiliki beragam cerita mistis. Pemilik rumah satu-satunya di Gang Gendruwo ternyata memiliki cerita tentang penampakan tuyul.
"Kalau saya yang lihat sendiri di depan rumah itu (sewaktu rumah masih dihuni), sore magrib-magrib lihat anak kecil mainan kelereng. Saya bilangin, kamu anak kecil kok udah sore nggak pulang. Ternyata dia bukan manusia, ada yang bilang itu tuyul," ujar Nur Widodo (58) saat dihubungi detikJateng, Minggu (6/11/2022).
Di sepanjang Gang Gendruwo hanya ada satu rumah yang kini juga dikosongkan pemiliknya. Dodo sapaan karibnya, merupakan pemilik rumah satu-satunya di Gang Gendruwo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut gangguan yang paling sering dia alami adalah gangguan suara saat malam hari. Selalu terdengar ketukan jendela pada pukul 21.00 WIB, namun saat dicek tidak ada sosok yang menimbulkan suara tersebut.
Gangguan itu pun tak hanya dialami Dodo, tapi juga warga sekitar. Cerita yang paling terkenal adalah kisah tukang bakso ditipu alias kena prank sosok diduga makhluk halus di Gang Gendruwo itu.
Kejadian itu berlangsung setelah Dodo tak lagi menghuni rumah tersebut enam tahun lalu.
"Banyak sekali yang ngelihat kejadian aneh seperti waktu itu ada tukang bakso yang lewat di depan rumah saya, lalu dicegat oleh ibu-ibu karena mau pesan lima mangkok bakso. Nah setelah dibikinin bakso, terus minta dianterin ke rumah (rumah Dodo), diketuk-ketuk tuh rumahnya tapi nggak dibukain pintu," ujar pria yang kini tinggal di Batang, Jawa Tengah, ini.
"Akhirnya tukang baksonya tanya ke tetangga sambil sedikit kesal. Katanya tadi ada yang pesan bakso di situ ibu-ibu, lima mangkok kok nggak dibukain pintu. Tetangga bilang, lho itu kan rumah sudah kosong," imbuhnya.
![]() |
Kisah senada juga disampaikan Kepala Dusun Kedungbanteng, Heri Purwanto. Dia menyebut kisah-kisah seram di gang tersebut sudah dialami warga sekitar sejak puluhan tahun lalu.
"Soal nama Gang Gendruwo itu sudah lama banget, pas saya masih remaja malahan. Nah kenapa dinamai demikian karena dulu banyak yang ngalamin kejadian tidak masuk akal di sekitar situ, terus para sesepuh juga cerita kalau di sekitar gang itu sering muncul sosok kaya gitu (Gendruwo)," ucap Heri saat ditemui di rumahnya, Minggu (6/11).
"Nah dari situ akhirnya anak-anak muda zaman saya dulu sekitar tahun 1980-an, nyebut itu Gang Gendruwo, dan keterusan sampai sekarang," imbuhnya.
Oleh karena itu, warga kini memasang papan nama Gang Gendruwo di lokasi. Hal ini karena nama Gang Gendruwo lebih populer ketimbang Dusun Banteng.
"Malah lebih terkenal gang ini daripada nama dusun. Sering kok, orang luar yang mau ke sini pasti nanya, Dusun Banteng itu sama Gang Gendruwo mananya ya. Padahal kan gang ini masuk wilayah dusun," ujarnya terkekeh.
"Untuk yang papan itu, sebelumnya sudah ada rembukan dari warga, terus kami juga udah minta izin ke pemerintah kalurahan," tutup Heri.
(ams/rih)