Mengenal Ajaran Sedulur Sikep Tentang Bertani Sumber Kehidupan

Mengenal Ajaran Sedulur Sikep Tentang Bertani Sumber Kehidupan

Dian Utoro Aji - detikJateng
Sabtu, 29 Okt 2022 10:41 WIB
Sedulur Sikep saat menyiram tanaman di persawahan lereng Bukit Alang-Alang Sukolilo, Pati, Jumat (28/10/2022).
Sedulur Sikep saat menyiram tanaman di persawahan lereng Bukit Alang-Alang Sukolilo, Pati (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Pati -

Keberadaan Sedulur Sikep atau sekelompok orang penganut ajaran Samin masih ada hingga sekarang. Sedulur Sikep masih meyakini sebagai petani adalah satu-satunya sumber kehidupan untuk sehari-hari, bahkan mereka dilarang berdagang.

Hal ini seperti yang dilakukan Sedulur Sikep yang ada di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. detikJateng bertemu dengan tokoh Sedulur Sikep Gunretno yang tinggal di Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo.

Gunretno mengatakan jika Sedulur Sikep hingga sekarang masih melestarikan tata cara ajaran Samin atau yang dikenal dengan Surosentiko. Salah satunya untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui bertani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Buat mencukupi hidup itu hanya sebagai petani, bahkan dagang itu saja jadi larangan di Sedulur Sikep," jelas tokoh Sedulur Sikep, Gunretno kepada detikJateng ditemui di kediamannya, Jumat (28/10/2022).

Gunretno menuturkan Sedulur Sikep di Sukolilo tersebar di beberapa wilayah. Di antaranya Desa Bowo, Baturejo, Kedumulyo, dan Galiran. Total ada ratusan jiwa Sedulur Sikep yang menghuni lereng Pegunungan Kendeng bagian utara.

ADVERTISEMENT

Bertani Pilihan Hidup Sedulur Sikep

Gunretno menyebut pilihan hidup bagi Sedulur Sikep adalah bertani. Dia menyebut kondisi alam sekarang tidak baik, dan mencontohkan banyak ditemukan kerusakan alam di Pegunungan Kendeng akibat penggundulan hutan hingga pertambangan.

"Pilihan hidup Sedulur Sikep yang dinamai jadi petani. Petani itu harus punya lahan, lahan garapan ini butuh air. Kendeng ini tempatnya air, maka tidak hanya menempati di Pegunungan Kendeng, ketika ada perusakan di Pegunungan Kendeng dalam bentuk rencana ada pabrik semen terus perusakan yang dilakukan rakyat sendiri dalam bentuk proses penanaman herbisida itu dulur-dulur Sikep tidak diam," ujar Gunretno.

"Ada lahan kalau tidak ada lahannya ya tidak produktif apalagi dengan Kendeng itu dulu hutan yang lebat, jadi di luar pohon, akarnya dan kapur sebagai spons penyerapan air. Ketika tidak ada ya gampang banjir," ungkap dia.

Tentang Samin Surosentiko

Dikutip dari buku Sejarah Nasional Indonesia jilid IV yang ditulis Marwati Djoened Poesponegara dan Nugroho Notosusanto, dijelaskan Sedulur Sikep adalah sekelompok orang yang menganut ajaran Samin Surosentiko. Orang Samin menyebutkan diri sebagai pengikut agama Adam dan Ilmu Nabi.

Orang Samin mempunyai kepercayaan Tuhan itu ada dalam diri sendiri. Agama Adam ini diyakini memiliki aspek budaya tani Jawa yang dasarnya pemujaan pada Dewi Kesuburan atau Dewi Ibu.

Selengkapnya tentang ajaran Samin dan Sedulur Sikep...

Diyakini bahwa kesatuan antara bumi dan langit menghasilkan kehidupan di dunia ini. Demikian juga halnya kesatuan yang serasi antara suami dan istri dalam ikatan perkawinan akan menghasilkan kedamaian dan kesuburan.

Oleh karena itu orang Samin menghargai perkawinan dan menganggapnya suci. Kaum wanita dijunjung tinggi.

"Sebagai petani mereka sangat menghargai tanahnya dan petani mendapatkan penghormatan yang tinggi. Oleh karena itu mereka rajin mengolah tanahnya sehingga sawah mereka merupakan yang terbaik," seperti dikutip pada halaman 323 buku Sejarah Nasional Indonesia.

Lebih lanjut, ajaran Samin juga diartikan sebagai 'sami-sami' yang memiliki arti sama-sama. Artinya bahwa semua ajaran bersumber pada dasarnya persamaan manusia.

Mereka menganggap semuanya adalah sedulur dan harus saling tolong menolong. Mereka berpendapat jika bumi milik bersama dan untuk dimanfaatkan bersama-sama demi kesejahteraan semuanya. Oleh karena itu Sedulur Sikep hingga sekarang mata pencarian untuk memenuhi kebutuhan hidup adalah untuk bertani.

Halaman 2 dari 2


Simak Video " Video: Bupati Pati Sudewo Akhirnya Muncul Usai Sepekan Menghilang"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads