Kementerian Kesehatan menyebut ada lima anak asal Jawa Tengah menjadi pasien gagal ginjal akut misterius. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta pihak terkait terus melakukan pendataan agar pelayanan kesehatan yang dilakukan tidak salah.
"Kita pantau terus. Kemarin indikasi yang muncul beberapa di antaranya orang Jateng yang dirawat di RS Sarjito. Makanya saya minta Kadinkes mintakan seluruh data pasien yang ada di rumah sakit dan yankes (pelayanan kesehatan) yang ada di Jateng, semuanya," kata Ganjar usai acara di Hotel Gets Semarang, Selasa (25/10/2022).
"Sehingga kita bisa tahu yang mereka terindikasi GGA (gagal ginjal akut) gitu agar cepat direspons dan diperhatikan langsung dicek ke lab sehingga treatment kita tidak keliru," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait lima anak yang diidentifikasi oleh Kemenkes, Ganjar mengatakan data masih dikumpulkan karena lokasi perawatan ada di RS Sarjito.
"Masih kumpulkan (data) semua. Kalau nggak salah dari Wonogiri salah satunya, kemudian yang laporan yang orang Jateng berobat di Sarjito itu kan catatan mau di mana? Mau di Jogja apa sini. Saya minta ini direkam semua," terangnya.
"Dari catatan yang kurang lebih lima ini saya minta untuk seluruh yankes yang ada mencatat dengan baik agar kita mengerti. Pemerintah kan juga keluarkan imbauan agar obat jenis tertentu itu tidak digunakan," imbuh Ganjar.
Dikutip dari detikhealth, Kemenkes pada Jumat (21/10) lalu melaporkan ada 241 anak terkena gagal ginjal akut misterius dan tersebar di 22 provinsi. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dari total tersebut, sebanyak 133 pasien meninggal dunia.
"Kita sudah mengidentifikasi ada 241 kasus gangguan ginjal akut atau AKI di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari kasus," terang dia dalam konferensi pers Jumat (21/10).
(apl/sip)